Petualangan Ke Pakis
Innalillahi Wainna Ilaihi Roji'un
Telah meninggal dunia, Ibunda Dedet, arek kelas D angkatan 97.
Kita (Aku dan Yuyun) dapat beritanya tadi malam, jam 11-an malam. Karena beritanya menjalar lewat pesan jempol (SMS), maka beritanya menjadi simpang siur.
Kita dapat kabar bahwa meninggalnya adalah tadi malam, jam 10-an, makanya kita langsung berangkat ke rumah Pesek di Bunul, untuk berangkat bareng, soale kita gak tau rumahnya Dedet.
Sampe sana, datang si Robert (Isom) yang tau rumahnya Dedet. Dia malah ngabari kalo meninggalnya udah kemaren, weks...
Apapun yang terjadi, tengah malam itu kita ke rumahnya Dedet, yang ternyata di Pakis, Tumpang.
Sampe sana, setelah menembus jalanan gelap dan hujan (thanks God), kita langsung ketemu Dedet, dan jelaslah, bahwa meninggalnya adalah kemarin siang (16 Oktober), dan sudah dimakamkan jam 16 sorenya.
Ya sudah, akhirnya kita cangkruk di teras rumahnya.
Karena dibarengi ketawa-ketiwi (gak ada suasana berkabung bagi arek2), gak terasa waktu udah menunjukkan jam tiga... waktunya sahur... sedangkan hujan masih belum berhenti... hiks...
Dalam masa menanti hujan itu, kita mendapat satu bonus kegiatan, yaitu amal kolektif.
Pas hujan itu, ada bapak-bapak yang kehabisan bensin, nuntun sepedanya. Pertama sih kita cuekin, soale mungkin saja rumahnya dekat situ. Ternyata beberapa saat kemudian, dia balik lagi... rupanya dia nyari penjual bensin tapi gak nemu. Iyalah, lha wong jam 3 pagi...
Sebagai orang baik-baik, kita tergerak menolong (sayang gak dishooting). Aku nyuruh si Robert memanggil orang itu, nanyakan apakah mau diberi bensin. Dia mau (tentu saja).
Setelah itu aku buka kunci bensinku, siap untuk diambil.
Dedet mencari tempat untuk menampung bensin... dapatnya malah tempat kuah sayur... gpp deh.
Yuyun bagian mengambil bensin, dengan caranya sendiri. Maklum, jurusan teknik mesin.
Pesek yang bertugas memasukkan bensin ke motor orang itu. Pintar juga, meski wadahnya cuma mangkok, tapi gak tumpah.
Setelah semua selesai, orang itu bilang 'berapa mas?', kita bilang 'gak usah pak'. Done.
Setelah sahur di rumah Dedet, dan nunggu adzan shubuh selesai, kita cabut pulang. Ngantuk...
Thanks Det, semoga Bundamu mendapat tempat yang mulia di sisiNya, dan keluargamu tabah melepas kepergiannya. Amin.