Emane... Sang Jagoan Kedinginan
Kenapa DR Azahari sampe tertangkap?
Bukankah selama ini, dalam pelariannya, posisinya saja tercium pun tidak, oleh para BIN. Kok tiba-tiba, nggelethek ketembak di Batu, Jatim. Malah mati.
Is it true?
Ada rasa eman di dada ini, ketika terbukti bahwa mayat itu adalah DR Azahari.
Masih gak percaya, ketika diduga kuat jenazah itu dikenali sebagai DR Azahari, lewat sidik jarinya.
Baru yakin, setelah adiknya yang dari Malaysia mengenali, dan yakin bahwa itu DR Azahari.
Ternyata...
Aku bukan eman pada tindakan anarkisnya, menggunakan Islam sebagai benteng idealismenya. Aku lebih eman pada semangat juangnya, yang jelas-jelas meletakkan kepentingan pribadinya, jauh di bawah kepentingan ideologinya, apapun itu.
Kepentingan pribadi seperti keluarga, kekayaan, sampai nyawa, dia pertaruhkan semua demi ideologinya.
Stop pikiran anda!
Apakah yakin bahwa anda bisa demikian?
Jangan berdalih tentang kejahatan DR Azahari... tapi mampukah anda membela suatu idealisme yang anda yakini bahwa itu benar, dengan pertaruhan nyawa?!!!
Lihatlah diri anda...
LIhatlah orang di sekitar anda...
Bahkan untuk membela yang menurut anda sangat benar... apa itu... entahlah, anda sendiri yang tau...
...
Ok, itu yang serius...
Kekuatiranku, jangan-jangan ilmu DR Azahari menurun drastis, karena dia kedinginan di Batu!!!
Gak percaya?
Ada beberapa kesaktian yang tidak tahan dingin... mangkanya ada jagoan yang jarang mandi, kecuali kehujanan...
seperti aku ^_^
Ada 5 komentar
Kalau kamu gag mandi itu karena malas *alesan aja*
Ingat gag ada yang bilang, "mas parjo kuwi pancen nggilani kok"
huheuheueheue
Balas Komentar IniItu komentar dari orang yang kalah sakti, soale dia gak punya GF (Guardian Force)...
Dia ga tau, kalo GF-ku gak tahan air... dia menggigil kalo kena air. Bayangkan kalo GF-ku masuk angin, terus ada musuh menyerang... kan bisa kalah...
Balas Komentar IniMangkanya aku jarang mandi ^_^
Apakah anda kenal banget dengan seorang yang kita ketahui bernama DR Azahari tersebut?
'Seorang yang berani berkorban demi idealismenya' -->> ada kecenderungan ambisius, menange dhewe, rumongso bener dhewe, sakkarepe dhewe, enake dhewe...
Hati-hati!
Apa yang dia perjuangkan? Pikiran dan idealismenya sendiri toh? Berarti dia berjuang demi dirinya sendiri.
Lah terus, sisi mana yang anda maksudkan, yang ingin anda jadikan teladan bagi kita?
Balas Komentar IniTidak ada yang bertentangan antara komentar anda dengan semua kalimat saya di atas.
Memang benar, DR Azahari mengikuti idealismenya sendiri, atau istilah jawanya 'sakkarepe dewe'. Untuk tau hal ini saya rasa kita gak perlu kenal betul dengan beliau.
Yang saya angkat di sini bukanlah idealisme-nya DR Azahari.
Bukan 'sakkarepe dewe'-nya beliau, yang ingin saya jadikan teladan di sini.
Yang saya angkat adalah suatu perbandingan, bahwa misalnya kita sama-sama punya idealisme, pandangan, fanatisme, atau apapun yang lainnya, mampukah kita membelanya seperti apa yang dilakukan DR Azahari?
Beliau mampu melaksanakan idealismenya -sendiri- dengan taruhan nyawa.
Mampukah kita melakukan hal yang sama terhadap idealisme kita sendiri?
Hal ini cuma saya bandingkan, dan belum saya kupas, karena idealisme adalah hal yang 'original' dan tiap orang dapat memiliki hal yang berbeda-beda.
Silakan nilai diri sendiri, idealisme yang mana, anda sendiri yang tau kan?
Balas Komentar IniMampukah kita melakukan hal yang sama terhadap idealisme kita sendiri? good question, so what about u?
Balas Komentar Ini