Penyebar Berita
"Jangan BC/Share berita yang tidak tau kebenarannya"
Tidak hanya hari ini, kegemparan dan kepanikan sering datang disebabkan oleh mereka yang tidak mau berpikir dengan baik. Setiap kali ada bencana, selalu ada yang menambahi beban pikiran yang menyebabkan lebih banyak kekalutan.
Contoh terdekat yang terjadi:
"Warga Sempat Panik, Dandim Kediri: Tidak Benar Ada Gas Beracun"
http://news.detik.com/read/2014/02/15/171225/2498543/10/warga-sempat-panik-dandim-kediri-tidak-benar-ada-gas-beracun
Dengan alasan "niat baik", namun sayang tidak disertai akal sehat dan kemauan berpikir sedikit lebih panjang, tentang kebenaran isi berita, dan dampak yang ditimbulkan.
Alasan "untuk jaga-jaga dan waspada" juga tidak tepat karena dampak yang terjadi justru sebaliknya.
Alasan "hanya sekedar forward kok" juga tambah konyol, karena menyediakan dirinya sebagai media penyebar kabar bohong.
Alasan "gak ada ruginya juga" justru masuk kategori brengsek, karena menunjukkan ketidakedulian pada sesama yang terimbas berita tidak jelas kebenarannya itu.
Dan lebih parahnya, setiap kali penyebar berita ini diingatkan, seseorang yang tadinya "baik", bisa menjadi lebih "defensif" (bebal) dan cenderung menyerang balik dengan senjata "kalo gak senang ya hapus saja, gitu aja kok repot"
Jika mengaku orang beriman dan masih menganggap Al-Qur'an sebagai pedoman hidup, silakan buka Surah Al-Hujurat ayat 6:
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu."
Pakailah smartphone dengan lebih smart.