Tentang Blog
Nama blog ini adalah Mahesa Jenar, diambil dari tokoh cerita silat legendaris Naga Sasra dan Sabuk Inten karya S.H Mintardja. Meski nama tersebut dicomot dengan tanpa izin dari penciptanya, namun dalam hal ini hendaknya penggunaan nama Mahesa Jenar dipandang sebagai kekaguman pemilik blog ini akan penokohan Mahesa Jenar dalam novel tersebut.
Mahesa (kerbau) Jenar (merah bata) digambarkan sebagai prajurit yang berdedikasi tinggi pada negara dan agamanya, serta berjuang membela kepentingan sosial di atas kepentingan pribadinya. Hal ini yang ingin selalu diabadikan oleh Aryo Sanjaya melalui nama Mahesa Jenar.
Download cerita novel Naga Sasra dan Sabuk Inten
Untuk ringkasan kisah perjalanan Mahesa Jenar, silakan mengacu ke Mahesa Jenar di Wikipedia
Tentang Saya
Aryo Sanjaya, pendiri sekaligus pengelola blog Mahesajenar.com.
Berprofesi sebagai:
|
Website milik pribadi:
BengkelProgram.com |
MahesaJenar.com |
AryoSanjaya.net |
Ada 15 komentar
salam kenal mas aryo
Balas Komentar IniSAlam kenal mas Aryo, dari aku cah Bumen...
Balas Komentar Inisalam kenal mas aryo
Balas Komentar Inisaya juga orang malang :)
salam kenal ya mas mahesa aja ya, soalnya semuanya manggilnya mas aryo..he....he....
Balas Komentar Inisalam kenal broth
Balas Komentar IniNumpang Ngiyup, kang.
Balas Komentar IniMohon maaf saya ikut download Novel Mahesa Jenar,
Jika anda berkenan download Mahesa Jenar Versi Ketoprak dalam format MP3, silahkan pinarak di blog saya http://apdnsemarang.wordpress.com/
Salam Sukses untuk anda dan terima kasih.
Kang, cara bikin sub halaman itu gimana, sih?
Balas Komentar IniMaksudku (coba mriksani blog saya). Yang saya mau, di halaman (misalnya) Dagelan, hanya ada Basiyo, Junaidi, Kartolo dll. Terus kalau di klik Basiyo, baru muncul judul-judulnya. Jadi nggak ombyokan, nggedhabyah pirang-pirang kayak punya saya itu.
Kalau berkenan njawab tolong di email saja, nggih?!
Matur nuwun
Salam kenal dari Kera NGALAM~Kepanjen yg lagi golek UPO neng BORNEO.
Saya terkesan dengan nuansa LELUHUR JAWANYA.
RAhayu
Balas Komentar Inikulanuwun mas... serat-seratan panjenengan sae sadaya... mugi dipun keparengaken ngangsu kaweruh saking panjenengan nggih mas.... panjenengan piyantun demak, nderek nepangaken kawula saking semarang... sami-sami remen maos Nogososro, hehehe... salam taklim...
sedj
Balas Komentar Inihttp://sedjatee.wordpress.com
salam kenal aryo...
Balas Komentar Initidak pake basa-basi saya belum baca semua tulisan sampeyan tapi saya suka tulisan tentang alasan tidak sholat itu
ah rasanya saya tergolong yang sholat tapi ndak tahu kenapa alasannya...:(
Kalo punya sandiwara radio nagasasra sabukinten mp3, mohon di share. Matur nuwun . .
Balas Komentar Inisugeng enjang......
Balas Komentar Inisalam kenal untuk semua saudara saya yang ada disini...
:x
salam. buat dulir-dulur sedoyo. salam :x
Balas Komentar Inisalam kenal mas Arya...! saya Tuti, 26th, dirantau. saya sangat awam dengan dunia kejawen,tetapi saya sangat tertarik untuk mendalaminya. Mas Arya,, mohon dengan hormat, saya minta penjelasan mengenai pernikahan lusan (telu-pisan). apakah ini memang benar2 tidak boleh menurut adat kejawen? maturswun, jawaban Mas Arya akan selalu kunanti. terimakasih :)
Balas Komentar Inisaya dan pacar saya tidak bisa menikah karna org tua dr pihak pacar saya masih memegang adat lusan.
Balas Komentar Inipadahal hubungan kami sudah "jauh",, kami harus bagaimana?
apakah ada solusi atau adakah syarat untuk kami bisa tetap menikah??
saya sangat mengharapkan balasan dari mas arya.
terima kasih.