Tukang Parkir
Ketika kita meninggalkan kendaraan kita, dalam jarak yang tidak terjangkau oleh mata, dan dalam waktu yang mengkuatirkan, maka kehadiran Tukang Parkir mutlak membantu (diperlukan)...
Dengan imbalan Rp. 500, rasanya kita masih perlu berterima kasih dengan bantuan mereka itu.
Namun, aku punya tanggapan yang gak sesuai, ketika suatu ATM, warung rokok, yang apabila kita mampir cukup 1-2 menit, dan dalam jarak yang 1-2 meter, mesti bayar uang jasa tersebut...
Dulu, aku merasa risih setiap kali ada pengendara motor, yang demi menghindari membayar uang parkir, terpaksa berhenti di pinggir jalan, menunggui motornya sendiri. Sedangkan tukang parkir lalu lalang di areal parkir.
Tapi akhir-akhir ini, aku bisa memahami perasaan pengendara motor yang hemat tersebut...
Aku sering ngecek ATM... cuma ngecek... gak lebih dari 1 menit... tapi setiap kali belok ke ATM, terdengar suara 'prittt...'
Buat apa...? apa mereka gak punya nurani?
Apa beda mereka dengan preman tukang palak...?
Yah, semoga mereka mendapat jalan yang terang...
Ada 4 komentar
Jaman sekarang, emang ada yang gratis? Enjoy aja lagi coy :D Klo mau ATM yang gratis parkirnya, setau saya di Brawijaya, ato PBI.
Balas Komentar IniBukan, bukan tentang ATM gratis atau apa-apa yang gratis...
Balas Komentar IniAku gak menyoroti tentang mbayarnya, tapi dari sisi pandang mereka (tukang parkir), apakah sudah tidak ada perasaan sungkan lagi?
ATM cuma salah satu contoh, betapa sebenarnya yang datang kesitu sama sekali tidak butuh jasa tukang parkir, tapi mereka tetep mekso...
Yah, mungkin kita gak terlalu kepekso saat mbayar, tapi benarkah mereka itu tidak ada rasa risihh saat nagih???
Lagian si Aryo ngapain juga eLo mikirin Tukang Parkir, mending be'ol aja di jembatan tidar sambil ngebayangin bini nya siTukang parkir tadi itu, he..175X
Balas Komentar IniJembatan Tidar rubuh bang! belum tau ya :p
O iya, aku baru ingat... dulu dirimu kan pernah jadi tukang parkir... di Yogya... iya kan?
Gak terima ya? kesini kalo elo berani ^_^
Balas Komentar Ini