Devisa Dan Legalitas
Akhir-akhir ini aku sering mendapatkan kalimat, yang kira-kira seperti ini:
Tahukah Anda puluhan triliun rupiah uang Indonesia akan berpindah ke luar negeri jika kita memutuskan untuk menggunakan software komersial sebagai pengganti software bajakan ?
Seruan itu sebenarnya ditujukan untuk mendukung gerakan Opensource, yaitu penggunaan software dengan lisensi GPL, yang saat ini yang paling kelihatan adalah Linux dan software di bawahnya.
Tapi dalam implementasinya, banyak yang menyalahgunakan seruan itu untuk 'mendukung' penggunaan software bajakan!
Bahkan ada beberapa rekan di Mailinglist yang menjadikan seruan itu sebagai Signaturnya.
Bangsa kita yang sudah terbiasa 'memilih enaknya', masih cukup sulit diajak untuk kembali ke jalan yang benar, meninggalkan software bajakan.
Salah satu hal yang menyuburkan pembajakan adalah kurangnya sosialisasi tentang pembajakan itu sendiri.
Aku sempat beberapa kali berdialog dengan mahasiswa di sini (Malang), yang ternyata ada yang belum tau kalo Windows itu mestinya beli lisensi, bukan cuma beli atau ngopy Windows Installer-nya saja.
Memprihatinkan.
Kembali pada topik, tentang seruan pengiritan devisa.
Mungkin secara jangka dekat, terlihat kalau kita akan mengirit devisa negara, dengan TIDAK membeli software Legal dari Microsoft (misalnya) yang harganya ratusan ribu perorang. Belum lagi software pendukungnya.
Jika budaya ini diteruskan, maka produsen software dalam negeri akan selalu kalah.
Pengalaman dari rekan programmer yang lain, saat ditanya tentang harga software untuk pembukuan. Ketika rekan tersebut menjawab sekian ratus ribu, si penanya malah berkomentar: "Mahal banget mas, sedangkan beli CD Excel di toko saja cuma 20 ribu".
Padahal kalo mau beli Excel dalam paketannya Microsoft Office, harganya mencapai jutaan rupiah.
Toh dengan software bikinan sendiri, bisa dipersonalisasi, disesuaikan dengan kebutuhan si pengguna.
Jadi, adanya keleluasaan pembajakan, menjadi salah satu faktor penyebab kurang berkembangnya programmer di negara ini. Sekian.
Artikel lain:
http://www.egovindonesia.com/content/view/285/26/
http://www.0208-online.net/?pilih=xhemat
Ada 6 komentar
Saya setuju untuk penggunaan Open Source yang cenderung 'hampir' gratis.
Tapi saya juga akui kalau sampe saat ini belum bisa lepas dari Micro$oft Kingdom... Yaa semoga bisa pada akhirnya..
Tapi sebenarnya ndak hanya Bill Gates aja lo.. masih ada Adobe Family, Corel Family, AutoDesk family dan masih banyak lagi.
Gunakan yang tepat :) dan cermat ;)
Balas Komentar IniBe Legal... hehehehe...
Balas Komentar Iniwindows e sampean asli gak om?
Balas Komentar Ini#jay:
Asli dunk, original, registered dan licensed. Lihat ini:
http://www.mahesajenar.com/gallery/registerwindows.jpg
http://www.mahesajenar.com/gallery/checkwindows.jpg
Kalo gak asli, gak bisa pake Windows Update dan Download Tools macem-macem dari situs Microsoft.
Kalo VB dan Delphi sih memang bajakan, jujur.
Tapi itu hanya sebagai Educational Purpose Only, dan aku gak pernah jualan program hasil dari VB/Delphi. *nyindir*
Soale aku kerja pake PHP di Linux, dengan editor Bluefish, FTP-nya pake gFTP, semuanya GPL.
Balas Komentar IniHIDUP WAREZ!!!
Balas Komentar Ininyindir pas kenek di dalam dada yang terdalam B-(
Balas Komentar Ini