Fiuhh...
Akhirnya, ini hari terakhir dari minggu yang melelahkan. Segala daya upaya telah dikerahkan, segala pengorbanan telah dikeluarkan. Stop blogging, stop ngejunk, stop funny scripting, dan banyak lainnya.
Memang targetnya simple, mengedit script yang dipindah agar sesuai dengan server baru. Tapi jumlahnya ratusan script, dan menggunakan bahasa pemrograman yang tidak familiar (PERL), dan strukturnya yang tidak teratur.
Memang orang Amerika kakehan njaluk (kebanyakan minta, red), gak seperti bigboss kalau takeover situs lain, langsung diembat seluruh script, dan kita yang nantinya mreteli script itu agar sesuai dengan server kita.
Saking seriusnya, mereka sampe mengirim 2 orang mereka untuk menemani kita di sini, duduk tepat di sebelahku. Duh, mana aku sudah lupa logat londonku lagi.
Hari ini mereka bakal cabut, jalan-jalan dulu di Indonesia, baru nanti kembali ke NY.
Ada 18 komentar
Kalau aku sih nggak ada urusan sama itu Yo, Aku cuma menunggu kabar baik aja.
itu Urban legend apa beneran ya??
Aryo: Just wait n see!
Balas Komentar IniJangan lupa, kalian mesti ngasih upeti ke aku ;))
asyik asyik, da sese ya? makanmakan niy....
Aryo: Yoi, sekaligus minum-minum yak!
Balas Komentar Ini#VENUS :
ditempatmu namanya 'urban legend'.
ditempatku namanya 'mitos'.
tapi maknanya sama, 'kasat mata' ^^
Lak ngoten nggih, Mas Aryo?
Aryo: Waah, itu doa yang pesimis.
Balas Komentar IniMboten pareng mekaten, Mbak Ambar
yo, elu ikutan gag ke NY?
hihihi
Aryo: Jangan Dats, enakan di Malang. Di sana katanya sepi ;))
Balas Komentar IniKamu kok masih di JKT aja, lha kapan ke Uganda? ;;)
Waduh ceritane pye kok ketemu LONDO barang? trus kok anti nek INDON (sebutan versi malay) ;;)
Ketoe proyekan DOLLAR ta cak? berarti NGEJUNK via GOMBAL net iku ono BATU dibalik UDANG to :D
Aryo: Walah, isek eling ae :D
Balas Komentar IniWah.. kok mirip kabeh. Kowe sing endi Jo?
Aryo: Sing murup dewe >:)
Balas Komentar Iniitu kareng programmer indonesia lebih afdol dari pada programmer sonoh... :-"
Aryo: Afdol? orek-orekannya?
Balas Komentar Iniweww... ora iso komentar aku... cuman kagum.. wes. ah
Aryo: Iki lak wes komentar tah Jay ;;)
Balas Komentar Iniealah, ta pikir purik, tibakno kakehan gawean ...
btw, ati2 nek ngomong PERL ga familiar, iso dikepruki wong PERL :))
Aryo: Tidak sefamiliar PHP atau VB kan ;;)
Balas Komentar IniSepertinya [pP]erl di tulis PERL, menurut salah seorang Perl Hacker dari Aussie, Perl itu bahasa pemrograman dan PERL adalah suatu kata yang sering digunakan oleh para tukang recruit pegawai, yang pada intinya nggak tau apa apa soal Perl atau perl,
Aryo: Ya, anda benar, eh, heker perl itu juga benar, bahwa aku ndak tau apa-apa soal Perl atau perl :)
Balas Komentar IniCuman bisa coding pErL dikit-dikit.
Aku sudah membiasakan menuliskan PERL sejak pertama kali kenal pemrograman ini, karena menurutku lebih indah aja nulis PERL daripada Perl atau perl.
Mengenai Perl yang merefer ke bahasanya, dan perl yang merefer ke intepreternya, menurutku itu pendapat yang sah aja dipertahankan oleh seseorang atau komunitas tertentu.
Seperti kepanjangan LINUX = LInux is Not UniX, sah-sah aja, tapi kayaknya ndak populer sampe sekarang.
Bedanya, kalo udah tau perbedaan Perl dan perl, terasa udah ngerti [pP]erl dengan baik ;)
Juga misalnya ada yang menyatakan kalo PHP itu bahasa pemrograman, dan Php adalah enginenya, ya silakan aja.
*loh, kok jadi panjang* ;))
denger-denger nih Komunitas Perl (mongers & dan para pendeta di perlmonks) nggak suka Perl di sebut PERL, mungkin PERL sound like yelling ya ? tapi emah sah-sah aja sih
Aryo: Sah di sini menurut aku pribadi loh, soalnya ya itu tadi, sejak semula pake tulisan PERL. Juga karena itu adalah singkatan.
Balas Komentar IniMungkin ini penyebabnya aku ndak jago-jago PERL.
*bekap mulut Ferdhie biar gak nimbrung*
He he, maaf ya bang, ini nggak ada maksud buat gimana gitu.. tapi saya kutip "..tulisan PERL. Juga karena itu adalah singkatan..."
dan untuk itu saya kutip perlfaq1,
"What's the difference between "perl" and "Perl"?
One bit. Oh, you weren't talking ASCII? :-) Larry now uses "Perl" to signify the language proper and "perl" the implementation of it, i.e. the current interpreter. Hence Tom's quip that "Nothing but perl can parse Perl." You may or may not choose to follow this usage. For example, parallelism means "awk and perl" and "Python and Perl" look OK, while "awk and Perl" and "Python and perl" do not. But never write "PERL", because perl is not an acronym, apocryphal folklore and post-facto expansions notwithstanding."
Salam :]
Aryo: :) ok
Balas Komentar Inioh ya lupa, makasih atas informasinya.
tapi sebelumnya aku juga pernah diskusi (debat?) tentang ini sih, ujung-ujungnya ya ... gitu deh :D
sebelumnya bonus tentang salah satu debat bagus mengenai hal ini http://perlmonks.org/?node_id=510329
Gini, mungkin seorang yang spell PERL bukan berarti orang tersebut nggak tau Perl, mungkin dia hanya nggak gabung aja di komunitas Perl,
seperti yang ditulis dalam node itu, digambarkan seorang yang tau 'Advance Perl stuff' masih saja nulis Perl dengan PERL.
tapi bagaimana bisa seorang veteran Perl menyebut Perl dengan PERL padahal di **perlfaq1* aja dijabarkan bahwa Perl bukan PERL.
Dan saya kurang mengerti dengan hasil diskusi anda, yang ujung-ujungnya 'ya gitu deh', maksudnya ?
Aryo: Ya, jelas sekali bedanya perl, Perl dan PERL, kalo dilihat dari sudut pandang komunitas itu, dan programmer Perl yang laen, dan apa yang diinginkan oleh mereka, yaitu agar masyarakat luas juga menggunakannya. Hmm, hasil dari 'diskusiku' saat itu, tidak ada hasil :) Karena memang tidak ada yang bersinggungan, nothing to be changed. Bagi aku (dan yang di pihakku ^_^), penggunaan PERL sudah mewakili apa yang kita maksudkan. Ndak ada ambigu di situ. Ndak ada masalah. Nah, kecuali untuk mereka yang ada di komunitas itu, yang mana Perl dan perl MEMANG dibedakan, dan memastikan bahwa PERL is nothing dan bukan akronim, it's ok. Di sana. Dan mungkin juga di tempat anda :) Tapi di sini, kita pake PERL. Keheranan anda tentang seorang veteran Perl yang masih menggunakan PERL, karena ada penjabarannya di perlfaq1, tidak begitu aneh di sini. Sebagai info, sejak pertama kali belajar Perl, sampai sekarang, seingatku aku tidak pernah baca perlfaq. Sejak awal aku belajar dari source, dari beberapa tutorial dan referensi, dan belum pernah gabung dengan komunitas Perl manapun. Aku hanya membangun beberapa situs dengan PERL, just like that. Jadi, pendapatku bukan untuk orang lain :)
Balas Komentar Inisejak pertama kali belajar Perl, sampai sekarang, seingatku aku tidak pernah baca perlfaq.
Kok nggak pernah baca perlfaq ? padahal itu kan MESTI di baca, sesuai yang dianjurkan oleh hacker-hacker yang nangkring di perlmonks, (misal Randall LS (pengarang Learning Perl), Damian Conway atau Mark Jason Dominus)... aneh
Aryo: Oh, aneh ya. Aku malah gak sadar kalo hal itu aneh :D
Balas Komentar IniAku juga gak begitu akrab dengan nama-nama di atas itu (mungkin pernah baca atau dengar sih).
Yang aku tau, aku udah lama pake PERL, beberapa untuk build situsnya perusahaan, situs selebritis dengan puluhan juta pageviews perbulan, semuanya running well.
So, mau membuktikan keanehan di sini? Silakan kemari ;;)
Hmm, diskusi tentang programming mending di sini:
http://aryosanjaya.net/2007/02/05/perl-perl-dan-perl/
:)
Balas Komentar IniKayanya si aryo juga ga buka perlmonk deh.
Randall LS,Damian Conway,Mark Jason Dominus? ndak kenal. Klo miyabi kenal. Btw, temen2 di kampus suka nulis LERP... hmmm
Balas Komentar Inilagi-lagi ribut-ribut soal istilah... jangan di jadikan kebiasaan donk... yang pentingkan esensinya, orang gak harus ngerti cara bikin komputer kan untuk bisa memakainya... apa kita juga harus mati dulu klo pingin liat Tuhan (gak nyambung yo... maap)
Aryo:
Balas Komentar IniYep, istilah itu untuk menyamakan persepsi. Jika dengan istilah yang sama dapat menimbulkan persepsi berbeda, sudah waktunya ganti istilah.
makasih bnyaak atas respon-nya. Intinya yah, ngeblog-lah untuk berbagi…kalau masalah komentar, anggap saja itu adalah “balas budi” atas kebaikan kita karena berbagi (whatever….komentar manis atau pedis, samajie walau rasanya beda..hehehehe).
Balas Komentar Ini