Mahesa Jenar: Saksi Sejarah

« Vandalisme Wikimapia | Depan | Dragon Ball »

Saksi Sejarah

Sodara-sodara sebangsa dan setanah air,

Saat ini menjelang detik-detik meninggalnya penguasa sebuah tirani,
yang pernah mengendalikan bangsa ini 32 tahun lamanya.

Entah suatu masa nanti,
di tahun dua ribu ratus sekian, bahkan tahun tiga ribu sekian, hari ini masuk ke dalam catatan sejarah sebagai bagian dari dinamisme Indonesia.

Dan kita adalah saksinya.

* setelah ngobrol dengan mas Nono, bernostalgia tentang masa demo 1998 di Malang dan Surabaya.

Ditulis oleh Aryo Sanjaya pada January 13, 2008 2:29 PM | Permalink

Ada 8 komentar

sluman slumun slamet pada January 13, 2008 5:15 PM menulis:

kok ra matek2 yo? mungkin jimate durung dibuang....

ah...kalau si harto, saya dah ampuni...
beda ma ANAK-nya!!!!
:P

Balas Komentar Ini

Gum pada January 13, 2008 5:28 PM menulis:

ndak usah nunggu sampe tahun duaribu ratus sekian atau tigaribu sekian.

sejarah sudah ditorehkan beberapa hari yang lalu di sini

Balas Komentar Ini

artaga pada January 13, 2008 11:09 PM menulis:

Suharto iku singkatan Sudah Harus Tobat. Itu plesetan taun 1998 waktu ayas melok mlebu kompleks DPR. Nek saiki wis telat Rek. Sing durung tobat yo anak2e karo para penjilat (istilahe, para pemakan bangkai, yang koret-koret harta orang sekarat)

Balas Komentar Ini

aLe pada January 15, 2008 7:15 AM menulis:

semoga si mBah diberikan yg terbaik, aMin :)
*sok baik : on*

Balas Komentar Ini

kucing garong pada January 15, 2008 8:08 PM menulis:

jangan mati sekarang mbah, ane masih mw belajar "nggarong"

Aryo:
ndak minta diajari ilmu "sulit mati" ya? :p

Balas Komentar Ini

Siti Jenang pada January 18, 2008 5:40 PM menulis:

bumi dan langit adalah saksi. apa yang telah mereka perbuat bagi negeri ini... *halah* :D

Aryo:
sudah semakin membaik kesehatannya, hehehe

Balas Komentar Ini

panggiring pada February 9, 2008 8:15 PM menulis:

Sampeyan otimis banget Indonesia or dunia akan sampe tahun duaribu duaratus sekian :) opo ora keburu kiamat :) lha wong budaya manusia soyo dedel duel gak karuan ki :)

Aryo:
hiyo kang, lek ora kedisikan ndonya iki dibubarno, hehehe

Balas Komentar Ini

AMIRUL pada April 20, 2008 1:45 PM menulis: