Mengurus NPWP
Ngurusnya cepat, gak sampe 15 menit sudah jadi kartunya.
... antrinya yang 2 jam lebih.
Setelah punya KTP, sekarang punya NPWP.
Lalu diapakan nih?
Awalnya (tadi malam) mendapat informasi bahwa Sunset Policy diperpanjang hingga akhir Februari 2009 (setelah dulunya digembar-gemborkan hanya sampai akhir Desember 2008). Berhubung masih ada waktu 2 hari, aku sempatkan mencari informasi gimana sih caranya dan apa saja syaratnya mendaftar serta mendapatkan NPWP.
Setelah sowan ke Google, sempat berhenti dulu di blog Hitung Pajak. Dari situ mendapatkan banyak gambaran yang jelas mengenai bagaimana cara mendapatkan NPWP, dan sedikit (banget) alasan kenapa kita perlu NPWP.
Next, berlanjut ke e-Registration Ditjen Pajak.
Dengan modal intelejensia terbatas, mencoba mendaftar, sukses. Lalu mengajukan permohonan NPWP, isi field-field inputannya dengan penuh perasaan, dan akhirnya mendapatkan Formulir Registrasi Wajib Pajak (FRWP) dan Surat Keterangan Terdaftar Sementara (SKTS).
Kedua formulir itu aku cetak pake printer Canon iP1900 *ga penting*, masing-masing 2 lembar. Aku tandatangani, kemudian paginya aku bawa ke KPP Malang Utara (untuk kecamatan Lowokwaru), Depan RSSA agak kesana sedikit.
Begitu masuk kantor KPP antrian sudah banyak sekali. Nomor yang dipanggil baru kisaran 30-an, sedangkan aku mendapatkan nomor antrian 172! we te ef.
Sabar.
Nunggu giliran sambil browsing pake GPRS yang ternyata lemot banget. Sabar.
Setelah 2 jam (dari jam 9 sampe jam 11) menunggu, mendekati nomorku. Sampai 166, komputer yang handle antrian mendadak crash. Perlu direstart dulu. Sabar.
Untunglah program antriannya cukup canggih, saat start bisa merestore state antrian ke kondisi semula. Aman.
Tiba giliranku sempat bentrok dengan bapak bernomor antrian 173. Rupanya saat 172 dipanggil, program antrian masih belum berjalan dengan baik, sehingga tidak ada suara yang keluar, meski sudah tampil di layar. Karena dianggap aku tidak ada, dilanjutkan ke 173. Untunglah bapaknya mau ngalah. Entah kasian atau takut.
Di meja loket #1 dilayani oleh mas Haqqie (kalo gak salah ingat). Setelah memerika 2 formulir bawaanku dan fotokopi KTP-ku yang baru, kemudian mencetak sesuatu, lalu aku disuruh menunggu sekitar 10 menit, ditinggal masuk ke ruang samting. Saat dia keluar, kartu NPWP sudah jadi seperti di foto itu. Instan!
Demikian.
Pertanyaanku masih tetap belum terjawab, kapan NPWP ini berguna?
Kapan aku bayar pajak? (kalo emang harus bayar)
Berapakah itu?
Mencari informasi di internet malah jadi informasi overload. Mungkin perlu sowan dulu ke Pak RT yang pensiunan Ditjen Pajak.
Ada 35 komentar
Sampai sekarang belum mendapat enlightment apa keuntunganku kalau mempunyai NPWP dan membayar pajak.
Bayaran ora sepiro malah dikongkon bayar iki bayar iku. *curcol*
Balas Komentar IniKalimat terakhir iku menunjukkan Pak Bagas tidak memahami betul apa itu PTKP. Selama penghasilan tidak mencukupi 'nishabnya', ya tidak harus bayar apapun.
Demikian.
*pake dasi*
Balas Komentar Initetep ae kudu laporan *sigh*
Balas Komentar Inisetaun pisan kan? anggep ae gawe refreshing, ruang tunggune enak kok, selain koneksi GPRS yang sux
Balas Komentar Inilaporan dikirim pos wae (doh)
Balas Komentar Inimasih belum trauma juga pake pos ya pak kyai?
Balas Komentar IniBenar seperti kata Isdah, Kalau penghasilan masih belum mencukupi maka laporannya itu harus tiap bulan.
Tambah bikin malas.
Balas Komentar IniMoso se? *berpikir ulang*
Balas Komentar Iniwah mas terima kasih atas partisipasinya terhadap negara..
Balas Komentar Inikalo untuk NPWP sendiri memang digunakan untuk melaksanakan kewajiban perpajakan kepada negara.
untuk NPWP sejak mas mendaftar yah sudah bisa digunakan. mau melamar kerja untuk beberapa perusahaan sudah mensyaratkan NPWP, untuk bepergian keluar negeri bebas biaya fiskal ( ketentuannya hanya berlaku sampai dengan th 2010 lho mas ), ngajukan pinjaman di Bank terutama yang pinjamannya diatas rp 50 jt, bahka di jawa barat asosiasi pengusaha sudah mengusulkan adanya pemberian diskon belanja bagi pemilik NPWP ( kita doa kan aja terjadi, apalagi di seluruh indonesia ). untuk pembayaran yah kalo memang tidak ada pajak terhutang yang tidak usah bayar mas... oleh karena itu biasanya yang di himbau untuk berNPWP itu yang sudah berpenghasilan diatas Penghasilan Tidak Kena Pajak ( PTKP =15.840.000 untuk pribadi tunggal )
mohon maaf mas, kalo pelayanan di kantor pajak belum maksimal sehingga mas kebingungan .
untuk pertanyaan silahkan hub. ke email... :)
mas, katanya NPWP bisa digunakan klo kluar negri gak perlu bayar fiskal yaa.. waaa klo kek gini aq yg gak pny npwp.. tpp hrs pny yaa.. lumayan euy fiskalnya.. skali kluar sejuta euy..
Balas Komentar IniHehe, lek iku wes tau Rin, cuman kemungkinannya 0.00% aku bakal ke luar negeri :-"
Balas Komentar Inisengerti untuk untuk buat usaha aja, tp ada fungsi lain kok mas.
Balas Komentar Ininah iyo, fungsi lain iku sing isek remang-remang ;))
Balas Komentar IniPertanyaanku masih tetap belum terjawab, kapan NPWP ini berguna? Kapan aku bayar pajak? (kalo emang harus bayar)Berapakah itu?
-------@
Wkwkwkw...Kartune di laminating ae Om...trus di tempel nang tembok... :)
Balas Komentar Inikartune keno digesekno kok min
*gesek ndek kupinge sarimin*
Balas Komentar Inioh baru punya NPWP toh si om ini...
Balas Komentar Iniiyo, kalo di iklan ditanyakan NPWP waktu mau ngelamar si cewek. lah aku gak ditanyai waktu itu :-"
Balas Komentar Inisaya masih belom wajib punya gituan,,,
Balas Komentar Inikarena?
Balas Komentar IniSelamat telah mempunyai NPWP karena untuk kedepannya sangat banyak manfaatnya, tapi yang terpenting jangan punya double, maksudnya istri punya dan suami punya.
Kalau seperti itu silahkan bawa KTP dan KK kemudian diurus untuk dijadikan satu saja, sehingga bayar pajaknya hanya dibebankan satu saja.
Saya doakan juga segera keluar negeri biar bebas biaya VISA yang cukup mahal juga.
Demikian sekilas info, semoga lancar dan sehat kelahiran bayinya nanti, AAMIIN ...
Terima kasih banyak, Hormat kami, Agus Setiyawan
Balas Komentar Ini081 333 841183, 0341 5455330
http://piranhamas.wordpress.com
Aamiin...
Balas Komentar Inikalo ga salah, di seputar indonesa kemaren, ada berita gini: bagi yang belum punya NPWP bayar pajaknya 20% lebih mahal.
Balas Komentar Iniiya, itu dendanya, makanya perlu memanfaatkan Sunset Policy :)
Balas Komentar Inikenapa mesti dodik? *sodorin mic*
Balas Komentar IniNPWP?? KTPq sik pengangguran je L-) Wes mati maneh awal bulan iki :D
Balas Komentar Inidasar penduduk ilegal!
mesti KTP-mu sik single yo dar?
Balas Komentar Inijika kita sadar bahwa kita hidup di suatu negara merdeka! , dan sebagai warga negara ya harus bayar pajak !. wajar kalau kita nggak merdeka kalau kita nggak bayar pajak..
Balas Komentar Inisak weruhku, ngurus SIUP dan NPWP kui katanya tingkat kesulitane 7 dari skala 1-10.
sak weruhku, iki jare bapakku lho mas... pajek kui murah tapi sing mbarai larang kui yho dendone lek kita terlambat mbayar pajak.
sak weruhku, ngurus SIUP dan NPWP kui kenek gawe dolek utangan. ekkekekeke
utangane kenek gawe mengembangkan usaha
trus nggawe merk dagang
mugo2 merk dagange payu yu-yu
ben biso gawe mbayar utangan
ben biso gawe mbayar pajak
lah khan akhire mbalik maneh
ga nulis email lho... postinganku gagal. sampean ga mblenger tah tak kandani emailku?
Balas Komentar Iniawakmu lek komen kok dowo-dowo toh cit :p
Balas Komentar Iniekekekekekekeekekekekekekekekekekekekekekke
(ganti ngguyuku sing dowo, sampean koq gendut saiki mas?)
Balas Komentar IniMohon maaf, bahasanya bisa ber-Indonesia tidak ya? Iki website for wong indonesia, bukan wong jowo aja.
Balas Komentar Inithe anal mag
Balas Komentar Inigirl screams during painful anal
anal close p
techniques for male anal sex
ameture anal sex
legal anal teen mpegs
black anal wife
huge ass anal pounding
bat insertion anal
anaya angel does anal
anal lubrication syringe
chilena anal
jill kelly anal hardcore
femal anal models
real girls on video anal
hello my beautiful world
Balas Komentar Inihello everyone on this place!
i am Kate
--- komen busuk, jangan dibaca ---
setuju banget kalo membayar pajak (dengan punya NPWP) merupakan KEWAJIBAN kita sebagai warga negara yang baik.
Pertanyaan saya : apakah HAK saya sebagai warga negara sudah terpenuhi? kalo HAK belum terpenuhi, jadi males juga ngikutin KEWAJIBAN
--- komen busuk, jangan dibaca ---
Balas Komentar Iniwah.. thanks infonya, berguna banget. emang taunya kalo musti ngumpulin KPP nya di lowokwaru tuh dari mana ya? rumahku di wajak ni, jadi kira2 dapet dimana ya nanti? trims
Balas Komentar Ini