Google Code Jam 2006
Akhirnya dimulai juga, Google Code Jam 2006.
Ajang pertarungan para coder sedunia, mengadu kemampuan algoritma dan penguasaan bahasa pemrograman. Seru tapi tidak saru!
*membayangkan Miyabi*
Pemenang pertama mendapatkan hadiah $10.000, cash!
*membayangkan Avanza*
Bahasa pemrograman yang dilombakan adalah Java, C++, C#, VB.NET dan Python. Peserta bebas memilih mana yang paling disukai dan dikuasai. Dari sekian banyak pilihan itu, tidak ada yang setingkat PHP, ASP, CF, Delphi, VB. Padahal kelompok terakhir inilah yang paling banyak yang menguasai, terutama di Indonesia. Apakah itu berarti kita di sini salah memilih bahasa pemrograman?
Ah tidak juga, nyatanya banyak yang dapat uang dari PHP dan VB. *summon yang merasa*
Jadi penguasaan jenis bahasa pemrograman tidak bisa dijadikan sebagai parameter keunggulan penguasaan algoritma.
Aku sempat mendaftar, masuk ke arena kompetisi, melihat-lihat, kagum, bingung, pusing, cegat angkot lalu pulang. Hiih, membayangkan aja aku sulit :(
Kalo mau masuk arenanya, Competition Arena.
Pertanyaan yang diberikan gak begitu mudah, mengikis otak bagian terdalam. *istilah yang aneh*
Disampaikan dengan kalimat yang lugas dan jelas, dengan deskripsi dan contoh, ketentuan dan berbagai macam kemungkinannya. Yeah, pake bahasa inggris sih, kebetulan aku bisa *narsis*
Tapi tetep aja gak bisa memberikan jawaban, meski tau apa yang dimaksud.
Saat menulis ini, perlombaan sudah berlangsung pada ronde 1, dengan diikuti 1.000 peserta hasil kualifikasi sebelumnya. Untuk melihat siapa saja, lihat di sini: Daftar 1.000 orang.
Kebanyakan dari mereka menggunakan nama dari Rusia, Israel dan India. Nama-nama seperti Susanto, Rusono, Aryo, Ferdhie, Anton, Budi tidak nampak di sana ;)
Sekali lagi, keikutsertaan dalam kompetisi itu bukan parameter keunggulan penguasaan pemrograman. Bisa jadi para programmer Indonesia sedang sibuk ngerjakan proyek, atau sedang dikejar deadline dari kantornya, atau sedang ngerjakan skripsinya, atau parahnya lagi, sedang mabuk cinta dan sedang mengejar ceweknya yang juga programmer ;))
Apapun alasannya, kita mesti jujur kalo produk programmer dalam negeri masih kalah, namun itu bukan status final, karena secara mendasar, banyak bermunculan bibit programmer baru. Hanya saja, situasi saat ini masih belum begitu mendukung untuk perkembangan bibit ini. Misalnya banyak yang lebih seneng pada dunia hacking ketimbang programming. Iya sih, hal itu dapat menjadi 'pengalaman' tersendiri bagi mereka (seperti aku dulu, belajar programming dari hacking), tapi kalo kelamaan di situ, penguasaan algoritmanya gak begitu bagus. Dari pengalaman ngajar, proses pembelajaran semacam itu akan mengekang pola pikirnya menjadi 'yang penting jadi'. Sedangkan penyusunan program tidak hanya berorientasi target, namun juga cara, efek, optimasi dan beberapa pertimbangan lain.
Atau permasalahan pembajakan yang menjadi kendala kreatifitas, sehingga banyak yang 'eman' mengembangkan kreatifitasnya.
Dalam pikiran mereka:
Buat apa susah-susah bikin kalo nantinya dipake orang, atau diganti nama pembuatnya, atau dipake buat bisnis tapi pembuatnya gak dapet apa-apa. Ah.
Ok, gak ada keberhasilan tanpa perjuangan, apalagi cuma berkeluh kesah. Selamat berjuang dan terus berkarya, programmer Indonesia.
Malang, 18 September 2006
Aryo Sanjaya
(http://bengkelprogram.web.id)
*kok tiba-tiba jadi resmi?*
Berikut ini beberapa skrinsut yang aku dapat:
Login Screen
Layar Lobby
Layar Coding
Ada 6 komentar
3 taon lageh ikutan aaah...
Balas Komentar Iniwaduh progremer sedunia, yak opo yo wajah2 e progemer kuwi??
*mbayangno miyabi :P
iyo i gak ada yang namanya ke indonesiaan seperti sukarno, sutejo, aryo, joko, panjul, dan semacamnya..
apa memang progremer indonesia pada sibuk semua ya?
Balas Komentar IniProgrammer indonesia alirannya MOP... :D
Aryo: MOP itu apaan, Wid? Movie Object Player ya? *ngarang*
Balas Komentar IniProgramer neng kene(indonesia) mung iso jahit program... lha wong gawe aplikasi databese seng iso share neng endi-endi mung di bayar 3 yuto ra tanggung-tanggung gawe oracle mas, mending kerjo liyane nyambi dadi programer he.. he.. 100x
Aryo:
Balas Komentar IniLah, mirip karo kerjo dadi programmer karo nyambi liyane ;))
bedane nek nyambi dadi programer ketok'e dadi pinter dewe... wong konco kerjo liyane mung iso ngetik kene iso nggawe website, liyane bingung comp. keno virus kita orang nih yang mbantuin.... dadi yo aman-aman dari PHK... plus tunjangane gede... plusnya lagi iso nggawe fasilitas internet kantor seng lumayan banter nggo ngobyek... :-)
Aryo:
Balas Komentar IniNah iku, nyambi kok ngobyeke ndek kantor...
itung-itung bonus mas.... daripada gawe browsing gambar2 porno... mending di manfaatkan, seng pentil eh penting kan tetep bagi-bagi rejeki ama temen kantor, pemerataan penghasilan...
Aryo:
Balas Komentar IniMana buktinya? ;))