Kehabisan Solar
Kemaren aku pulang kantor sudah telat, tapi akhirnya lebih telat lagi karena si Taft mogok kehabisan solar.
Ini adalah mogoknya yang pertama kali karena kehabisan solar. Kalo mogok yang karena sebab lain sih sudah sering :p
Sempat berhenti beberapa kali di tengah jalan, lha mesin mati mendadak. Tapi kalo dibiarkan beberapa menit, bisa distarter lagi, jalan lagi, terus dapet beberapa puluh meter ke depan, eh mati lagi.
Klakson dan tatapan tanda tanya orang-orang yang lewat aku abaikan aja. Emangnya gue egp.
Gak mungkin aku dorong sendirian kan, lha yang pegang setir terus siapa.
Sampai depan kampus Widya Gama, aku keluarin dirigen dari bawah kursi, berisi cadangan air radiator. Airnya aku buang di trotoar (ampun deh, jorok dan ngawur, tapi sepi orang kok, daripada dibuang di aspal), lalu aku naik angkot ke SPBU terdekat. Agak sulit mencari angkot ABG di malam hari, sehingga perjalanan pulang-pergi lebih banyak dipake buat nunggu angkotnya.
Setelah berjuang memasukkan solar dari dirigen ke tangki tanpa corong, masuklah solar seharga 20 ribu minus yang kececer di aspal.
Dengan keberuntungan yang berlimpah, begitu distarter Taft langsung nyala. Alhamdulillah.
Lazimnya untuk golongan diesel, tidak sebegitu mudahnya menghidupkan mesin yang mati kehabisan solar. Gak seperti mesin yang menggunakan bensin, yang begitu diisi langsung bisa distart.
Dalam dunia solar dikenal istilah 'masuk angin', dimana ada udara dalam ruang pembakaran yang menyebabkan proses kompresi menjadi terhalang. Perlu dilakukan kegiatan memompa untuk membuang angin yang berada di situ. Kegiatan memompa ini selain membutuhkan waktu, yang terpenting adalah butuh tenaga dan semangat.
Dan tadi malam tidak diperlukan langkah itu.
Begitu bisa jalan, aku bawa Taft ke SPBU tadi. Aku tadinya mau isi full-tank, tapi menginjak angka 150 ribu kok masih lancar aja. Dan begitu mendekati angka 200 ribu aku minta dipaskan 200 ribu aja deh.
Kata orang kekar ini, tangki Taft fullnya adalah 50 liter. Kalo harga solar adalah 4.300, maka fullnya adalah 4.300 x 50 = Rp. 215.000. Kalo 200 ribu berarti sudah masuk ke 46,51 liter, dan itu masih belum full.
Sedangkan sebelumnya sudah aku isi sekitar 4 liter. Jadi bisa dipastikan bahwa saat mogok, Taft berisikan solar < 1 liter.
Edan tenan.
Padahal untuk solar, seperempat tangki adalah batas bahaya, harus segera diisi kalo tidak ingin mogok karena masuk angin.
Dan kenapa aku sampai kehabisa solar sampe segitunya? padahal _seingatku_ baru kemarin aku isi 50 ribu.
Penyebab utama adalah karena indikator status solar di dashboard itu tidak berfungsi dengan benar, karena ada kerusakan pada PCB di dalam dashboard. Tanpa status solar ini, bisanya hanya main kira-kira, apakah solarnya masih cukup atau tidak.
Beli PCB ini di mana ya? karena ke toko Mini Motor yang di Kota Lama yang katanya paling lengkap juga tidak ada.
Mesti berburu ke Surabaya nih kayaknya.
Ini adalah mogoknya yang pertama kali karena kehabisan solar. Kalo mogok yang karena sebab lain sih sudah sering :p
Sempat berhenti beberapa kali di tengah jalan, lha mesin mati mendadak. Tapi kalo dibiarkan beberapa menit, bisa distarter lagi, jalan lagi, terus dapet beberapa puluh meter ke depan, eh mati lagi.
Klakson dan tatapan tanda tanya orang-orang yang lewat aku abaikan aja. Emangnya gue egp.
Gak mungkin aku dorong sendirian kan, lha yang pegang setir terus siapa.
Sampai depan kampus Widya Gama, aku keluarin dirigen dari bawah kursi, berisi cadangan air radiator. Airnya aku buang di trotoar (ampun deh, jorok dan ngawur, tapi sepi orang kok, daripada dibuang di aspal), lalu aku naik angkot ke SPBU terdekat. Agak sulit mencari angkot ABG di malam hari, sehingga perjalanan pulang-pergi lebih banyak dipake buat nunggu angkotnya.
Setelah berjuang memasukkan solar dari dirigen ke tangki tanpa corong, masuklah solar seharga 20 ribu minus yang kececer di aspal.
Dengan keberuntungan yang berlimpah, begitu distarter Taft langsung nyala. Alhamdulillah.
Lazimnya untuk golongan diesel, tidak sebegitu mudahnya menghidupkan mesin yang mati kehabisan solar. Gak seperti mesin yang menggunakan bensin, yang begitu diisi langsung bisa distart.
Dalam dunia solar dikenal istilah 'masuk angin', dimana ada udara dalam ruang pembakaran yang menyebabkan proses kompresi menjadi terhalang. Perlu dilakukan kegiatan memompa untuk membuang angin yang berada di situ. Kegiatan memompa ini selain membutuhkan waktu, yang terpenting adalah butuh tenaga dan semangat.
Dan tadi malam tidak diperlukan langkah itu.
Begitu bisa jalan, aku bawa Taft ke SPBU tadi. Aku tadinya mau isi full-tank, tapi menginjak angka 150 ribu kok masih lancar aja. Dan begitu mendekati angka 200 ribu aku minta dipaskan 200 ribu aja deh.
Kata orang kekar ini, tangki Taft fullnya adalah 50 liter. Kalo harga solar adalah 4.300, maka fullnya adalah 4.300 x 50 = Rp. 215.000. Kalo 200 ribu berarti sudah masuk ke 46,51 liter, dan itu masih belum full.
Sedangkan sebelumnya sudah aku isi sekitar 4 liter. Jadi bisa dipastikan bahwa saat mogok, Taft berisikan solar < 1 liter.
Edan tenan.
Padahal untuk solar, seperempat tangki adalah batas bahaya, harus segera diisi kalo tidak ingin mogok karena masuk angin.
Dan kenapa aku sampai kehabisa solar sampe segitunya? padahal _seingatku_ baru kemarin aku isi 50 ribu.
Penyebab utama adalah karena indikator status solar di dashboard itu tidak berfungsi dengan benar, karena ada kerusakan pada PCB di dalam dashboard. Tanpa status solar ini, bisanya hanya main kira-kira, apakah solarnya masih cukup atau tidak.
Beli PCB ini di mana ya? karena ke toko Mini Motor yang di Kota Lama yang katanya paling lengkap juga tidak ada.
Mesti berburu ke Surabaya nih kayaknya.
Ada 12 komentar
yakin tankine solar-e ga bocor?
Aryo:
Balas Komentar IniYakin, karena sudah aku las yang bocor kemaren.
Lagian kalo bocor kan ada tetesannya, mbekas pekat, gak kayak bensin.
Iya, coba tangki solar atau selang e di check, jangan-jangan bocor??
Aryo:
Balas Komentar IniIni pertanyaan retoris ya? X(
*tendang nunus*
ada yang bocor paling mas :D
Aryo:
Balas Komentar Ini*pingsan*
kan emg riwayatnya tangkinya yg bocor kan?
Aryo:
Balas Komentar IniIya kemaren kemaren, tapi kan udah ditambal dan dilas. Udah gak bocor kok, yakin.
*injek yang bilang bocor lagi*
Jo, numpang nge-blog :)) gak puas nang blog ku dhewe aku numpang nang kene wae...
"Artikel dicatut tanpa permios"
*mbis* seperti biasa si Aryo ngirim IM ke aku, terus di IM tersebut dia orang (ealah kakean gaya...nganggo dia orang barang) maksudnya si Aryo ngasih link ini (http://intrik.wordpress.com/tag/pemrograman-web)
Tak pikir itu project isengnya dia, biasa kan kerjaannya dia suka bikin program-program iseng gitu. Gak pake lama langsung aku buka aja itu link-nya. Dan ternyata ...jreng...lho kok methungul photoku ditambah lagi ada judulnya "Membuat Combobox Dinamis dengan AJAX" lho itu kan artikelku yang aku titipkan di bengkel programnya Aryo, kenapa bisa ada disini ya? terus aku tanya lagi sama Aryo "ini webmu yang baru ta?" dia jawab "dudu !!(bukan:red)". Jleg...lah aku masih belum percaya, terus aku coba lihat About, eh ternyata memang bukan Aryo. Nah di About itu ada kata-kata gini "Saya memohon maaf dan izin bagi anda yang merasa tulisannya telah kami upload ke web ini dalam rangka untuk menyebar luaskan tulisan Anda agar bisa juga dinikmati oleh penggemar internet di seluruh pelosok negeri bahkan di mancanegara....bla bla". Lah jiabang bayikkkk...ternyata artikel itu dicatut tanpa seijin yang nulis dan web masternya :(
Aku sih nggak apa-apa, toh artikelku semakin banyak dibaca orang. Cuman aku kasian aja sama web masternya bengkelprogram, kok bisa copy-paste isi web nya tanpa seijin web masternya dan tanpa menuliskan atribut bengkelprogram.com, wah bener-bener gak sopan. Aryo sing sabar ae.kita tidak akan semakin bodoh walaupun ilmu kita diambil orang, semakin banyak kita memberi semakin banyak pula yang kita dapat, jadi semangat aja deh.
Aryo: ah, awakmu terlalu terbawa perasaan ;))
kejadian seperti ini udah sering, sejak bertahun yang lalu, baik situs luar atau dalam negeri.
aku gak ada masalah.
yang masalah itu kalo yang nyatut ngambilnya ndak lengkap, jadi banyak link broken, kan kasian yang mbaca.
gitu lho to.
Balas Komentar Ini
wah.., yang bocor ini, Tangki Solar ataw bengkelprogram ya? jadi bingung nih, tp yang pasti taft nya dah jalan kan dek Aryo, trus tokek sama bondet nya dimana? (kayaknya gak nyambung D) he..he.., Aq kangen mreka nih.
Aryo:
Balas Komentar Inidenger kabar gugun sekarang di bali ya?
jaoh banget, kalo kudu ke sby? ga ada yg deket2?
Aryo:
Balas Komentar Inidi malang udah ndak tau di mana lagi harus kucari
hmm... kesurabaya?
InsyaAllah bulan depan aku mo ke Surabaya. Mo upgrade memory.
Aryo:
Balas Komentar Iniaku masih belum tau kapan. belum tau tempatnya juga sih.
biar diinjek skalipun aku akan katakan "bocor kaleeee"
Aryo:
Balas Komentar Ini*susupkan ke dalam lumpur lapindo*
Ijol a ... aku pingin nyoba taft mu ... piye? seminggu ae
Aryo:
Wah, silakan aja.
Tapi... errr... ntar aja kalo udah valid semua :D
Balas Komentar Inimasuk angin, keroki ae!
atau solare campur karo tolak angin!
heran aku! .....
ojo kebangeten toh cak telmi-ne!
heheheheheheheh
pismen! :D :-O
Aryo:
Balas Komentar Initimbangane tolak angin kan mending tolak miskin, ya toh?
Dan Taft kini tinggal kenangan ;))
Balas Komentar Ini