« Kehabisan Solar | Depan | Kiriman Dari Google »

Ketika Media Hanya Kejar Berita

Belum lama ini ramai dibicarakan tentang penemuan menggemparkan yang dilakukan oleh KRMT Roy Suryo, mengenai ditemukannya rekaman video dan lirik asli lagu Indonesia Raya yang terdiri dari 3 stanza, yang katanya berhasil ditemukan di servernya negara Belanda sana.

Banyak media yang memblow-up berita ini sebagai sesuatu yang wuah, dan banyak pula masyarakat Indonesia yang berterimakasih kepada yang terhormat ahli telematika bapak KRMT Roy Suryo. Salah satunya ada di rubrik Opini kolom Gagasan Jawapos hari ini, Senin 6 Agustus 2007, halaman ke-4.

Tidak ada yang salah dengan semua ini, malah seakan mencharge kembali semangat patriotis kita dalam bela negara.

Tapi gerah rasanya, menyaksikan betapa masyarakat kita mudah dibodohi oleh media, dan para media yang hanya kejar berita, dan pakar telematika yang kejar pesona.

Sebelum penemuan ini diekspose oleh media (paling tidak aku sudah baca di 4 media besar: Detik, Jawapos, Media-Indonesia dan OkeZone) sudah jauh hari video yang katanya ditemukan di server Belanda itu, sudah bergentayangan di YouTube, dan tentu saja sudah ribuan masyarakat kita yang melihatnya.

Sedangkan mengenai lirik Indonesia Raya yang ada 3 stanza itu, banyak yang menyatakan sudah mengetahuinya sejak SD!

Tahun 2005 malah sudah pernah ditampilkan di blognya Jay, dan juga di milis ini.

Jadi apanya yang penemuan dan penelitian sampai ke Belanda?
Dan karena dalam statemennya ikut membawa nama Yayasan Air Putih, seakan penelitian ini hasil kerjasama dengan yayasan tersebut.

Link-link berikut ini sebagai pendukungnya:
- Rekaman Asli Lagu Indonesia Raya Ditemukan di Belanda
- Roy Suryo Temukan 3 Versi 'Indonesia Raya'
- Klip Indonesia Raya Versi Pertama Ada di YouTube
- Indonesia Raya
- Air Putih Akhirnya Buka Mulut

Jadi, biarkan saja sang pahlawan kesiangan (pinjam istilahnya CEO Capoeng) akan terus berkoar, asalkan media informasi di negara ini tidak hanya kejar berita, tapi juga berfungsi sebagai filter informasi, tentu kejadian seperti ini dapat diminimalkan.

Dirgayahu Indonesia. Merdeka.


Ada 7 komentar

vnz pada August 6, 2007 7:12 PM menulis:

Koran ngejar Oplah, televisi kejar rating, Om Oy kejar popularitas.. klop dah..

Hi Roy!â„¢

Aryo:
Vnus ngejar siapa?

Kok blognya sekarang hilang? Kangen nih. *hoekk cuihh*

Balas Komentar Ini
silent pada August 7, 2007 12:36 AM menulis:

ABCD
Aduh Boo Cape Deeehh...™

Aryo:
sudah jadi bapak masih sok gaul ;))

Balas Komentar Ini
Yeni Setiawan pada August 7, 2007 1:22 PM menulis:

Hell Roy!â„¢

Aryo:
heedoop mr kumis

Balas Komentar Ini
GuM pada August 9, 2007 8:17 PM menulis:

KMRT = K*MPR*T ??

Balas Komentar Ini
GuM pada August 10, 2007 2:22 AM menulis:

eh, salah ding.. ^^
KRMT ya?
berarti KRAMPET

Aryo:
Awas kulawat lho

Balas Komentar Ini
warix pada August 12, 2007 12:28 PM menulis:

Melok!! Mbiyen akeh si ngujat wong iki aku tapi aku gak tau orangnya.
Wah ancene isin aku sebagai orang IT punya figur koyok wong ikiy
*halah! mangnya sopo aku?? hehe

Aryo:
HIC tau ngundang wong iki ndek seminar kamus elang koyoke.

Balas Komentar Ini

Isi Komentar




  Isi Smiley


Pencarian

Komentar Terbaru

December 2021

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
      1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31  

Kategori

Arsip

Aryo Sanjaya

Tinggalkan Pesan

Kisah Mahesa Jenar

Kisah dari Tanah Jawa, tentang perjalanan diri Mahesa Jenar.
Download:
Naga Sasra & Sabuk Inten
atau di sini:
download dari SaveFile.com
Theme by: Magic Paper
Didukung oleh
Movable Type 6.3.10


Aryo Sanjaya

Sindikasi