Sepeda Motor Ndelosor
Bukan motorku :D
Ceritanya ketika sedang berkendara dengan nyaman, menikmati luapan asap truk, desingan klakson bus, manuver gerakan angkot, mendadak ada benturan yang mengenai knalpot tigerku. Lumayan keras karena roda belakangku sampai zig-zag sebentar. Alhamdulillah posisi sepeda masih bisa aku kendalikan.
Aku menoleh ke belakang, sebuah Yamaha (Jupiter?) masih nggobit (apa sih bahasa Indonesianya nggobit? = zig-zag dengan cepat dan tidak terkendali, mungkin oleng ya?), yang kemudian motor tersebut tersungkur di aspal, dengan pengendaranya ikut terkapar di tengah jalan.
Beruntung (untungnya) semua sepeda motor di belakangnya bisa langsung berhenti dengan sukses. Sedangkan semua yang di depannya langsung ngacir meninggalkan TKP, -mungkin- tidak mau terkena masalah. Lha gak nyampe 50 meter dari situ ada pos polisi.
Karena merasa berbenturan, aku berhenti untuk mencari tau apakah jatuhnya itu karena nabrak aku. Atau oleng dulu baru kemudian nabrak aku. Sekalian ikut menolong.
Beberapa orang yang berhenti ikut menolong mengangkat korban ke pinggir jalan, yang ternyata sudah tidak bisa bangun, hanya bisa mengerang 'aduh-aduh' dan 'kepala saya pusing', disambung 'aduh-aduh' lagi. Matanya merem terus, dan ketika helmnya dibuka, dari telinganya keluar darah yang cukup banyak. Berarti benturan di kepalanya cukup keras. Satu lagi bukti manfaat helm selain untuk mencegah tilang.
Aku dan satu orang pengendara lagi pergi ke toko terdekat untuk membeli air putih, tapi ketika kami kembali si korban sudah dinaikkan ke angkot yang dibawa oleh 2 orang polisi. Si korban tergeletak sendirian di lantai angkot, dengan sopirnya di depan, polisi membawa motor si korban, dan polisi satunya mengatur lalu lintas yang sempat macet. *detail banget sih*
Dari keterangan pengendara lain yang ada di belakang korban, tidak ada yang tau pasti penyebab jatuhnya korban. Mereka hanya melihat motor korban mendadak oleng dan jatuh. Aneh.
Dulu juga ada truk gandeng di kawasan situ yang mendadak nyemplung ke sungai di sebelahnya. Kejadian itu hanya selang beberapa menit ketika aku sampai di TKP. Posisi nyemplungnya pas melintang di sungai, tidak ada bekas menabrak pembatas jalan di sekitar situ, seperti ada kekuatan lain yang sengaja menjatuhkannya di situ. *mulai deh*
Tapi untuk kasus sepeda motor itu, kronologi menurut analisa sok tauku adalah:
- Korban hendak nyalip aku, sedangkan jalur kanan sedang padat.
- Sepeda motor di depanku jalannya melambat, aku juga ikut melambat.
- Korban karena terlanjur kenceng jadi bingung antara: ngerem, banting ke kanan, atau tabrak aku.
- Dia pilih ngerem tapi terlambat, sehingga motornya oleng, nyerempet aku, zig-zag dan jatuh.
Apapun itu, berdoa dan waspadalah dalam perjalanan.
*eh, tadi pagi aku sudah doa belum ya?*
Ceritanya ketika sedang berkendara dengan nyaman, menikmati luapan asap truk, desingan klakson bus, manuver gerakan angkot, mendadak ada benturan yang mengenai knalpot tigerku. Lumayan keras karena roda belakangku sampai zig-zag sebentar. Alhamdulillah posisi sepeda masih bisa aku kendalikan.
Aku menoleh ke belakang, sebuah Yamaha (Jupiter?) masih nggobit (apa sih bahasa Indonesianya nggobit? = zig-zag dengan cepat dan tidak terkendali, mungkin oleng ya?), yang kemudian motor tersebut tersungkur di aspal, dengan pengendaranya ikut terkapar di tengah jalan.
Beruntung (untungnya) semua sepeda motor di belakangnya bisa langsung berhenti dengan sukses. Sedangkan semua yang di depannya langsung ngacir meninggalkan TKP, -mungkin- tidak mau terkena masalah. Lha gak nyampe 50 meter dari situ ada pos polisi.
Karena merasa berbenturan, aku berhenti untuk mencari tau apakah jatuhnya itu karena nabrak aku. Atau oleng dulu baru kemudian nabrak aku. Sekalian ikut menolong.
Beberapa orang yang berhenti ikut menolong mengangkat korban ke pinggir jalan, yang ternyata sudah tidak bisa bangun, hanya bisa mengerang 'aduh-aduh' dan 'kepala saya pusing', disambung 'aduh-aduh' lagi. Matanya merem terus, dan ketika helmnya dibuka, dari telinganya keluar darah yang cukup banyak. Berarti benturan di kepalanya cukup keras. Satu lagi bukti manfaat helm selain untuk mencegah tilang.
Aku dan satu orang pengendara lagi pergi ke toko terdekat untuk membeli air putih, tapi ketika kami kembali si korban sudah dinaikkan ke angkot yang dibawa oleh 2 orang polisi. Si korban tergeletak sendirian di lantai angkot, dengan sopirnya di depan, polisi membawa motor si korban, dan polisi satunya mengatur lalu lintas yang sempat macet. *detail banget sih*
Dari keterangan pengendara lain yang ada di belakang korban, tidak ada yang tau pasti penyebab jatuhnya korban. Mereka hanya melihat motor korban mendadak oleng dan jatuh. Aneh.
Dulu juga ada truk gandeng di kawasan situ yang mendadak nyemplung ke sungai di sebelahnya. Kejadian itu hanya selang beberapa menit ketika aku sampai di TKP. Posisi nyemplungnya pas melintang di sungai, tidak ada bekas menabrak pembatas jalan di sekitar situ, seperti ada kekuatan lain yang sengaja menjatuhkannya di situ. *mulai deh*
Tapi untuk kasus sepeda motor itu, kronologi menurut analisa sok tauku adalah:
- Korban hendak nyalip aku, sedangkan jalur kanan sedang padat.
- Sepeda motor di depanku jalannya melambat, aku juga ikut melambat.
- Korban karena terlanjur kenceng jadi bingung antara: ngerem, banting ke kanan, atau tabrak aku.
- Dia pilih ngerem tapi terlambat, sehingga motornya oleng, nyerempet aku, zig-zag dan jatuh.
Apapun itu, berdoa dan waspadalah dalam perjalanan.
*eh, tadi pagi aku sudah doa belum ya?*
بÙسـمÙ
الله٠الذي لا
يَضÙـرّÙ
مَعَ اسمÙـهÙ
شَيءٌ ÙÙŠ
الأرْض٠وَلا
ÙÙŠ السّمـاءÙ
وَهـوَ
السّمـيعÙ
العَلـيم
Ada 8 komentar
Yamaha (Jupiter?) -- langsung eling endah :d
Balas Komentar IniHelm.. helm dan Helm. Helm sangat penting, ayo helm an kabeh.
Aryo: Errr... ini kampanye kondom?
Balas Komentar IniRINGEKNO IKU !!!
*tuding biang-biang ngebut*
Aryo:
Balas Komentar IniAIK, ENDAH DAN RITA, BERDIRI DI LAPANGAN!!! ANGKAT DUA KAKI KE ATAS!
biar bagaimanapun, kalo speed dalam batas wajar, saya yakin ndak bakal separah itu.
bukan hanya mengamankan diri sendiri, tapi juga orang lain.
*masih berduka karena ada kerabat meninggal ketabrak motor*
Aryo:
Balas Komentar IniEmang mbar, putumu itu masih muda, masih seneng merasakan sensasi ngebut diantara pengendara lain.
Masih belum tau rasanya kehilangan seseorang karena kesalahan kecil dari pengendara, masih belum merasakan hanya karena hal kecil bisa menimbulkan masalah yang jauh lebih besar.
Kita berharap dia sudah menyadarinya sebelum dia dipaksa untuk sadar.
*jeru*
cerita mistik emang percaya gak percaya.tapi semua kembali kepada Nya.kalo belum waktunya mati pasti selamat.tapi juga harus hati2 kalo ugal ugalan itu namanya pengen mati..hati2 mas aryo
Balas Komentar Ininegbut itu emangnya penting ya? kalo negrugiin orang lain, mending pikir 2 kali de...
Balas Komentar IniParjo rek..nubrak nubruk ae, awakmu nubruk liyane gak iso ta? sekali-kali nubruk warung ta nubruk opo ngono lho...
Balas Komentar Inialon alon asal kelakon aja mas.
Balas Komentar Ini