« Nemu SIM Card | Depan | Edisi Ramadhan - Apa isi kulkasmu »

Nomor Daur Ulang

Istilah lainnya adalah nomor recycle, reuse, turnaround, dan nama-nama sejenis lainnya. Intinya yaitu penggunaan kembali nomor-nomor ponsel (telepon seluler) yang sudah expire, hangus terbakar dan dianggap sudah dilupakan oleh sejarah, sehingga aman digunakan sebagai nomor baru. Dipack baru lagi, dan dijual di toko lagi.

Keuntungan dari metode ini adalah provider seluler dapat menghemat pembengkakan jumlah nomor yang dimilikinya, tidak harus menciptakan kombinasi nomor baru, tapi cukup mengais dari area kematian nomor-nomor ponsel.

Kelemahannya, jika jarak antara nomor mati dan dihidupkan kembali memiliki jangka waktu yang terlalu pendek, maka bisa terjadi kesalahpahaman antara pemilik baru nomor itu dengan penelepon yang berniat menghubungi pemilik lama.
Dan di Indonesia entah jangka waktu recycle yang terlalu pendek, atau memori pengguna ponselnya yang terlalu panjang, sehingga kasus salah paham seperti itu sering terjadi.

Kalau di luar negeri... gak tau berapa lama jangkanya.

Kalo kesalahpahaman antara 2 orang (atau lebih) tersebut segera terklarifikasi maka dapat meminimalkan dampak negatifnya. Tapi jika terus berlanjut, hubungi dokter akan terasa mengganggu sang pemilik baru, terutama jika si penelepon masih ada masalah dengan pemilik lama.

Tadi malam saja aku sudah dua kali mengalami kesalahan tersebut, dan baru menyadarinya tadi pagi.

Yang pertama, nomor IM3 area Malang milik temenku Dwi, ternyata sudah berganti pemilik dengan seorang cowok di Jakarta Selatan. Setelah sedikit eyel-eyelan bahwa ini nomornya temenku dan dia bersikukuh dia beli sendiri di toko, kita sepakat kalo ini salah sambung.

Kedua kalinya aku bermaksud menghubungi adik sepupuku lewat SMS, minta dijemput nanti kalo sampai Demak, tapi malah dibalas dengan sayang-sayangan dari seberang sana. Pingin tak tendang nih anak, pikirku.

Sewaktu ketemu dia tadi, dia gak paham dengan SMS yang aku bicarakan, karena gak merasa mendapat SMS dari aku.
Rupanya dia sudah ganti nomor, dan nomor yang lama sudah dia dipatah-patahkan. Tapi kok sudah aktif lagi dengan pemilik yang lain? padahal dia memusnahkan nomor lamanya baru beberapa bulan yang lalu.

Parah deh.

Nomor HP-ku yang hilang di Semarang juga sudah ada pemilik barunya, entah itu dia miliki secara fisik SIM cardku (dan HP-ku?) atau dia beli sebagai nomor recycle. Jaraknya gak ada 2 bulan.

Moral of the story: salah sambung itu wajar terjadi di perponselan Indonesia.

Ada 9 komentar

sandal pada September 10, 2007 11:23 AM menulis:

Wah, kalo gitu ntar malem coba sms ke nomer-ku di jaman baheula ah..

Eh sori OOT, kok cookies utk nyimpen data ga jalan kang? mosok aku kudu nulis namaku terus setiyap mo komen? :(

Aryo:
Halah, ngetik jenenge dewe ae wegah kowe, le >:)
Tapi udah tak benerin, ada variabel yang always kosong gara-gara upgrade engine. Makasih koreksinya.

Balas Komentar Ini
M Fahmi Aulia pada September 10, 2007 11:43 AM menulis:

untuk XL, nomor akan di-recycle setelah 3 bulan. entah untuk operator lain

Aryo:
Pendek banget 3 bulan Koh, itu si debt collector masih inget, kasian yang beli nomor barunya :p

Balas Komentar Ini
neng_biker pada September 11, 2007 5:17 PM menulis:

:: cari nomer dg urutan xxxxxx862. dari provider apa aja teserah. btw, no pleki-ku nomer recycle tapi kok ga ada yg salah sambung sih. jd nunggu ::

Aryo:
Ke Esia aja, yang baru buka di Malang Plaza. Di sana bisa ngarang nomer sendiri, dengan beberapa aturan tentunya.

Balas Komentar Ini
oon pada September 13, 2007 4:14 PM menulis:

dirikuw juga mengalaminya...nomer bekasku dijuwalnya lagi....:(

Balas Komentar Ini
Irene pada September 14, 2007 12:14 PM menulis:

Uhhh kesel ada yang ngerjain aQ, trus aQ minta tolong buat ngecekin itu no siapa ternyata enggak ada di data registrasi kata temenQu dia pake no recycle... :(

Balas Komentar Ini
sluman slumun slamet pada September 15, 2007 2:45 PM menulis:

kembali ke jaman c-35 saja. perdana harganya sampai 500 ribu. gak bakalan ada yang berani gonta ganti nomer!

Balas Komentar Ini
ica pada September 20, 2007 1:36 PM menulis:

bener banget!!! baru-baru ini aku ganti nomer baru. Setelah 5 hari aktif, ada bagian penagihan bank HSBC telpon2 terus.. Emang sopan seh. Tapi berkali-kali . Ada kali dalam 3 hari 10x telpon. Udah dibilang salah sambung, eh, beberapa jam kemudian ditelepon lagi. Kadang nomernya juga ganti2. Kaya engga percaya gitu salah sambung. Eh, besoknya juga. Keterusan deh...

Balas Komentar Ini
Toepay pada September 25, 2007 7:23 PM menulis:

Iyah, nomorku yang dulu juga sudah di pake orang lain... jadi pas ortu ngirim sms kesitu, yang nerima sms malah bingung... belum lagi orang kantor dan lain-lain yang nelp ke nomor itu...

yaaa... sudahlah..

Balas Komentar Ini
ayu pada April 18, 2008 4:24 PM menulis:

cuma segitu aja komentar tentang daur ulangnya??yang banyak donk,belum jelas nech?!!!!!!!!

Aryo:
hihihi, lha pengalaman yang bisa diceritakan cuman itu kok ;))


Balas Komentar Ini

Isi Komentar




  Isi Smiley


Pencarian

Komentar Terbaru

December 2021

Mg Sn Sl Rb Km Jm Sb
      1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31  

Kategori

Arsip

Aryo Sanjaya

Tinggalkan Pesan

Kisah Mahesa Jenar

Kisah dari Tanah Jawa, tentang perjalanan diri Mahesa Jenar.
Download:
Naga Sasra & Sabuk Inten
atau di sini:
download dari SaveFile.com
Theme by: Magic Paper
Didukung oleh
Movable Type 6.3.10


Aryo Sanjaya

Sindikasi