Konsultasi Nyasar dan Disasarkan
Dear Mbak, saya mahasiswi, umur 21 tahun. Saat ini saya sedang kebingungan, butuh bantuan saran dari Mbak.
2 minggu yang lalu saya putus sama pacar saya, namanya T, dia 3 tahun lebih tua dari saya. Masalahnya dia itu cemburuan banget Mbak, overprotektif kalo menurut saya, karena teman-teman saya kebanyakannya cowok. Karena sudah gak tahan, dia akhirnya putusin saya.
Kemudian ada cowok yang PDKT sama saya, namanya D, orangnya baik dan lebih mapan dari pacar saya sebelumnya. Tapi dia sudah bertunangan, kurang beberapa bulan lagi mau menikah. Sebelumnya saya juga pernah dikenalin dengan tunangannya itu Mbak, tunangannya baik juga ke saya.
Dan beberapa hari yang lalu, saya dengar kabar kalo tunangan mereka dibatalkan. D bilang kalo putusnya itu karena sebab lain, dan bukan karena saya. Saya sih gak begitu percaya Mbak, apalagi waktu dia bilang mau saya yang jadi istrinya. Dia juga sudah dekat dengan papa dan mama saya, dan serius banget mau melamar saya. Saya gak mau dikira merebut tunangan orang Mbak.
Sekarang T juga mulai sering menghubungi saya, dia minta balikan lagi, dan dia janji mau mengerti keadaan saya untuk tidak cemburuan.
Papa dan mama menyerahkan sepenuhnya pilihan pada saya, mau pilih yang mana terserah asal saya yakin.
Saya bingung Mbak, saya mesti pilih yang mana? Mohon kasih saran ya Mbak.
-Dian, somewhere-
2 minggu yang lalu saya putus sama pacar saya, namanya T, dia 3 tahun lebih tua dari saya. Masalahnya dia itu cemburuan banget Mbak, overprotektif kalo menurut saya, karena teman-teman saya kebanyakannya cowok. Karena sudah gak tahan, dia akhirnya putusin saya.
Kemudian ada cowok yang PDKT sama saya, namanya D, orangnya baik dan lebih mapan dari pacar saya sebelumnya. Tapi dia sudah bertunangan, kurang beberapa bulan lagi mau menikah. Sebelumnya saya juga pernah dikenalin dengan tunangannya itu Mbak, tunangannya baik juga ke saya.
Dan beberapa hari yang lalu, saya dengar kabar kalo tunangan mereka dibatalkan. D bilang kalo putusnya itu karena sebab lain, dan bukan karena saya. Saya sih gak begitu percaya Mbak, apalagi waktu dia bilang mau saya yang jadi istrinya. Dia juga sudah dekat dengan papa dan mama saya, dan serius banget mau melamar saya. Saya gak mau dikira merebut tunangan orang Mbak.
Sekarang T juga mulai sering menghubungi saya, dia minta balikan lagi, dan dia janji mau mengerti keadaan saya untuk tidak cemburuan.
Papa dan mama menyerahkan sepenuhnya pilihan pada saya, mau pilih yang mana terserah asal saya yakin.
Saya bingung Mbak, saya mesti pilih yang mana? Mohon kasih saran ya Mbak.
-Dian, somewhere-
Halo Dian,
Pertama-tama, aku cowok, jadi panggil saja aku Mas ya ;)
Aku turut senang dengan situasi kamu sekarang ini. (lho, kok gitu?), iya, karena dengan situasi seperti ini, kamu memiliki kesempatan untuk belajar banyak hal, dan sesuatu yang baru untuk kamu, yaitu hubungan serius :)
Kalo boleh sok tau, aku menebak bahwa T itu bukan pacar pertama kamu kan? bahkan mungkin sudah yang ke sekian kalinya. Tapi untuk permasalahan kali ini, kamu dituntut untuk memilih dengan tanggungjawab, karena efeknya dapat mempengaruhi masa depan kamu, jadi bukan sekedar putus pacaran, dan dapat yang baru lagi.
Untuk membahas permasalahan kamu ini, mari kita coba memilahnya menjadi bagian-bagian yang sederhana.
Jangan fokuskan pikiran kamu pada 'memilih 1 di antara 2', hal ini akan menjebak kamu dalam perbandingan yang belum kamu ketahui batasnya. Anggap mereka adalah 2 hal yang tidak saling berhubungan, jadi kita bisa bahas satu persatu.
T, dia tipe cowok yang belum siap menjalin hubungan secara serius, baru sebatas 'melampiaskan' rasa kasih sayang yang dia miliki sesuai dengan pandangan dia. Kecemburuan itu wajar, sebagai bentuk perlindungan pada pasangannya. Tapi kalo perlindungan itu sampai merusak, jelas ada yang salah di sini.
Itu hanya satu bagian yang terlihat, belum hal lain yang mungkin saja masih tersimpan. Kalo Dian juga belum siap dengan model pacaran T, lha ngapain diteruskan?
Terlebih lagi T malah kembali lagi minta rujuk dalam waktu yang singkat, menunjukkan ketidakstabilan mental pacarannya. Setidaknya, tunggu dia belajar lebih dewasa dulu.
Ok, T kita anggap gugur, tapi bukan berarti D unggul. Mari kita bahas D ;)
Aku menebak (lagi) bahwa D pernah mengatakan 'kamu lah yang sebenarnya aku cari', atau sejenisnya, pada kamu, iya nggak?
Kalimat seperti itu tidak bisa dijadikan legimitasi untuk memutuskan pertunangan dia sebelumnya (meskipun tidak diakuinya). Dari sini jelas terlihat bahwa D bukan tipe orang yang bertanggungjawab.
Kita bisa saja berpikir tentang kemungkinan dia juga akan menyeleweng dengan cewek lain di kemudian hari, karena toh terbukti sekarang dia sudah menyeleweng (berkhianat dan menyudahi) hubungan dia dengan tunangannya.
Tapi pemikiran itu terlalu jauh, dan juga belum tentu terjadi (meski memang kemungkinan untuk selingkuh sangat besar)
Yang perlu kamu pahami di sini adalah bagaimana dia memandang kaum wanita. Terlihat jelas dia mudah meremehkan hati tunangannya, dan meremehkan hati kamu, karena dia punya keyakinan bahwa kamu bakal bersedia jadi istrinya meskipun dia berkhianat.
Prinsip yang aku pegang:
Jangan pernah berharap pada cewek/cowok yang sedang punya pasangan. Saat dia tidak mau sama kamu, maka kamu tidak pernah mendapatkannya. Tapi saat dia mau, kamu mendapatkan seorang penghianat.
Untuk saat ini, sebaiknya kamu fokus pada kuliah kamu dulu. Umur 21 sudah persiapan skripsi kan? ;)
Ada 9 komentar
umur 21? sedang suka2nya jalan2. turing2.
skripsi? bah, makanan apa itu?
Aryo:
Balas Komentar Inijangan samakan semua cewek seperti neng_biker
wah, ini Aryo lagi cari mangsa tah??
ckckck...
Aryo:
Balas Komentar Inipesen tempat Koh? ;))
mbak dian butuh tukang ketik? ato translet? ato analisa data? ato cari bahan buat skripsi? yak, hubungi warung kopi terdekat. secara penyedia layanan2 seperti itu biasanya nongkrongnya di sana :D
to kang parjo : 'D' lagi tuh. jadi dijauhin aja ya.. :))
Aryo: tenang mbar, aku sedang riset cara menghalau unsur 'D' :p
Balas Komentar IniWHAT!!!
Konsultasi ke Kucing garong?? apa gak malah bahaya??
Huehehehehhee... Mbak Yuyun, Mbak Ambar, sekarang ada mbak Aryo.
*ngakak*
Aryo:
Kayaknya dia ndak tau kalo namaku Aryo.
Kalo nyasarnya ke info@mahesajenar.com, kuatirnya dia menganggap telah mengirim ke Djenar Mahesa Ayu, hihihi.
Balas Komentar Ini-banyak yang nanya hubungan situs ini dengan penulis besar itu, yang jelas tidak berhubungan-
bagi no hapenya dunk!
kuliah dimana dek?
Aryo:
Balas Komentar Inihalah, ingat umur pak :p
Ok, kita anggap si D gugur..
cari yang lain.masih ada si A,R,Y,O kan?
Aryo:
Balas Komentar Iniiyo tum, sekalian, masih ada N,O,V,... eh, ga usah yo? :p
wah keren prinsip terahir,
kapan2 minjem buat postinganku ya oM ;)
Aryo:
Balas Komentar Inisip, silakan aja :D
hihihi, lucu lucu. cocok jd psikolog salah alamat
Balas Komentar Inibtw, seneng lo masuk blog ini. ngilangin stres. isinya bagus dan lucu-lucu
kadang orang tulalit apa tak tahu etik?apa ga punya itik?
Balas Komentar Ini