Sedulur Papat
Kalo mau jujur, mau mengingat-ingat, mau berpikir dan menyadari, sebenarnya kita untuk bisa hidup sampai detik ini, sampai bisa membuka blog warna coklat ini, telah beberapa kali terhindar dari mati.
Sebagai mahluk hidup, tentu tidak akan terhindar dari mati.
Menurut satu nasehat bijak, bahwa sebenarnya setiap saat malaikat maut selalu mengintai kita, geregetan ingin segera mencabut nyawa kita. Tinggal menunggu komando dari komandannya, malaikat Izroil tinggal menekan tombol enter saja.
Oleh karenanya setiap saat, setiap detik, kita harus sudah siap untuk mati. *hmmm*
Sadarkah anda, bahwa beberapa kali kita sudah terhindar dari mati?
/*
Ok, kita gak usah membayangkan adanya film spektakuler macam Armageddon yang mana Bruce Willis berhasil membatalkan kiamat,
atau Ksatria Baja Hitam yang mengalahkan monster penghancur bumi.
*/
/*
Dan meskipun semua hal sudah tercatat dalam takdirNya, tapi karena takdir berada di luar jangkauan manusia, maka kita tidak sedang membicarakan takdir.
Kita bicara sebagai manusia, yang pantas berduka kala berduka, dan bersyukur kala bahagia.
*/
Dalam catatan ingatanku saja, sudah beberapa kali aku terhindar dari mati:
[1] terhindar dari petir
Saat aku masih kecil, imut dan menggemaskan, mungkin kelas 5 SD, ketika hujan yang semula turun deras menjadi agak reda, aku berjalan menuju kebun pisang milik kakekku.
Kebunnya terletak di seberang jalan tepat di depan rumah. Aku menuju sebuah gudang kayu di dalam kebun itu.
Mungkin saat itu aku sedang membuat karya seni (waktu kecil aku orangnya kreatif lho), jadi membutuhkan tambahan bahan kayu. Entah sudah dapat atau belum, tapi baru beberapa saat di situ aku kemudian kembali pulang. Dan baru beberapa langkah meninggalkan jalan, terdengar ledakan yang keras sekali, dengan dua kilatan cahaya terang, yang dari pandanganku seakan jatuh di tengah-tengah jalan. Silau.
Aku belum sadar apa yang terjadi, sampai orang-orang ramai keluar, dan pohon-pohon pisang di kebun kakekku berjatuhan, tumbang dengan kondisi panas dan empuk.
Malamnya kakekku mengadakan selamatan, entah nyelametin pisangnya yang roboh, atau aku yang tidak ikut roboh.
[2] lolos dari kecelakaan
Selama menjadi pengendara motor, mulai dari Astrea Prima sampai kini Tiger, sudah berulang kali mengalami kecelakaan yang nyaris (dan lazimnya) menyebabkan kematian.
Detailnya tidak aku ceritakan di sini, karena akan memperluas topik bahasan ;))
[3] terlepas dari gendam
Di dekat pelabuhan Makassar (jl. Nusantara), aku sudah dikepung tiga orang kekar. Dengan hanya dilihati oleh satpam (atau polisi? *lupa*), aku ditarik menuju ke sebuah gang. Entah kenapa, aku menurut saja. Di tanganku sudah memegang jam tangan emas milik mereka.
Namun beberapa meter lagi dari gang, terjadi sebuah perkelahian di jalanan, yang mana menyebabkan ketiga 'pengawalku' melepaskan tangannya dan berlari menuju perkelahian itu.
Aku sempat mengembalikan jam tangan emas itu ke salah satu orang itu, dan bergegas kembali ke kapal.
dan beberapa kejadian 'aneh' lainnya, yang hampir merenggut nyawa.
Kebetulan, mungkin itu jawaban paling logis yang mudah dipikirkan.
Beruntung, adalah jawaban yang lebih melegakan.
Dalam falsafah Jawa, ada yang namanya sedulur papat limo pancer, dengan sedulur papat antaranya adalah kakang kawah dan adi ari-ari. Pancer adalah diri kita sendiri.
Saat masih kecil, sedulur papat masih akrab dengan kita, sehingga setiap ada bahaya, mereka ikut membantu menyelamatkan.
Makanya jika terjadi suatu kecelakaan, anak bayi lebih sering ditemukan selamat daripada para orang dewasa.
(hal ini dibantah dengan logika: bahwa bayi pasti dilindungi oleh orangtuanya, sehingga bayinya selamat sedangkan orangtuanya tidak)
Namun demikian, bagi yang masih akrab dengan sedulur papat-nya, akan terasa ada bisikan, atau feeling, atau hal-hal lain yang membantu melindungi kita dari marabahaya.
Karena itu di budaya Jawa yang mulai terkikis, setiap hari weton (hari lahir, 35 hari sekali) diadakan selamatan untuk menghormati kakang kawah dan adi ari-ari ini. Dengan cara inilah kita tetap bisa akrab dengan mereka.
Kegiatan ini masih sering dilakukan di desa saya, namun jumlahnya sudah semakin berkurang.
Jika dilihat dari sisi agama, tentu saja hal ini tidak sesuai dengan aqidah.
Jika dilihat dari sisi logika, jelas tidak masuk akal.
Karena itu lihatlah dari sisi budaya Jawa ;)
[1] terhindar dari petir
Saat aku masih kecil, imut dan menggemaskan, mungkin kelas 5 SD, ketika hujan yang semula turun deras menjadi agak reda, aku berjalan menuju kebun pisang milik kakekku.
Kebunnya terletak di seberang jalan tepat di depan rumah. Aku menuju sebuah gudang kayu di dalam kebun itu.
Mungkin saat itu aku sedang membuat karya seni (waktu kecil aku orangnya kreatif lho), jadi membutuhkan tambahan bahan kayu. Entah sudah dapat atau belum, tapi baru beberapa saat di situ aku kemudian kembali pulang. Dan baru beberapa langkah meninggalkan jalan, terdengar ledakan yang keras sekali, dengan dua kilatan cahaya terang, yang dari pandanganku seakan jatuh di tengah-tengah jalan. Silau.
Aku belum sadar apa yang terjadi, sampai orang-orang ramai keluar, dan pohon-pohon pisang di kebun kakekku berjatuhan, tumbang dengan kondisi panas dan empuk.
Malamnya kakekku mengadakan selamatan, entah nyelametin pisangnya yang roboh, atau aku yang tidak ikut roboh.
[2] lolos dari kecelakaan
Selama menjadi pengendara motor, mulai dari Astrea Prima sampai kini Tiger, sudah berulang kali mengalami kecelakaan yang nyaris (dan lazimnya) menyebabkan kematian.
Detailnya tidak aku ceritakan di sini, karena akan memperluas topik bahasan ;))
[3] terlepas dari gendam
Di dekat pelabuhan Makassar (jl. Nusantara), aku sudah dikepung tiga orang kekar. Dengan hanya dilihati oleh satpam (atau polisi? *lupa*), aku ditarik menuju ke sebuah gang. Entah kenapa, aku menurut saja. Di tanganku sudah memegang jam tangan emas milik mereka.
Namun beberapa meter lagi dari gang, terjadi sebuah perkelahian di jalanan, yang mana menyebabkan ketiga 'pengawalku' melepaskan tangannya dan berlari menuju perkelahian itu.
Aku sempat mengembalikan jam tangan emas itu ke salah satu orang itu, dan bergegas kembali ke kapal.
dan beberapa kejadian 'aneh' lainnya, yang hampir merenggut nyawa.
Kebetulan, mungkin itu jawaban paling logis yang mudah dipikirkan.
Beruntung, adalah jawaban yang lebih melegakan.
Dalam falsafah Jawa, ada yang namanya sedulur papat limo pancer, dengan sedulur papat antaranya adalah kakang kawah dan adi ari-ari. Pancer adalah diri kita sendiri.
Saat masih kecil, sedulur papat masih akrab dengan kita, sehingga setiap ada bahaya, mereka ikut membantu menyelamatkan.
Makanya jika terjadi suatu kecelakaan, anak bayi lebih sering ditemukan selamat daripada para orang dewasa.
(hal ini dibantah dengan logika: bahwa bayi pasti dilindungi oleh orangtuanya, sehingga bayinya selamat sedangkan orangtuanya tidak)
Namun demikian, bagi yang masih akrab dengan sedulur papat-nya, akan terasa ada bisikan, atau feeling, atau hal-hal lain yang membantu melindungi kita dari marabahaya.
Karena itu di budaya Jawa yang mulai terkikis, setiap hari weton (hari lahir, 35 hari sekali) diadakan selamatan untuk menghormati kakang kawah dan adi ari-ari ini. Dengan cara inilah kita tetap bisa akrab dengan mereka.
Kegiatan ini masih sering dilakukan di desa saya, namun jumlahnya sudah semakin berkurang.
Jika dilihat dari sisi agama, tentu saja hal ini tidak sesuai dengan aqidah.
Jika dilihat dari sisi logika, jelas tidak masuk akal.
Karena itu lihatlah dari sisi budaya Jawa ;)
Ada 72 komentar
Pertamax :D
Aryo:
Balas Komentar Inimahal, hihihi
sebenarnya itulah hidup dengan secara polemik agar kita mengenal siapa dir kita yang sebenarnya, proses akan mematangkan diri kita dalam penemuan akan aku sejati dengan di bantu oleh sedulur papat
Balas Komentar Inikalo menrut saya sunan kalijaga&gusdur jelas beda jauh sekali,,,jangan samakan seseorang hanya dari kesamaan namanya....klo bgitu bagaimana yang punya nama Muhammad?apakah anda samakan juga dengan RasuluLLAH?
Balas Komentar IniEmang ada yang menyamakan orangnya?
Balas Komentar Iniloh jo, jarene ndisik ono 6. sing valid piro?
Aryo:
Balas Komentar IniIP versi 6 kalee. Iku jare sopo 6? Masmu?
apa iya tidak sesuai aqidah? coba Anda cari sendiri kebenaran kisah ini...
Hadits shahih dari Abi Qatadah menceritakan bahwa seorang A’rabi (Badawi) bertanya kepada Rasulullah saw: "Bagaimana penjelasanmu tentang berpuasa di hari Senin?" Rasulullah menjawab, "Ini adalah hari aku dilahirkan dan hari diturunkan kepadaku Al-Qur’an" [Shahih Muslim An-Nawawi 8 / 52].
sedulur papat adalah empat elemen pembentuk diri kita di dunia. ada yang memaknai sebagai nafsu amarah, mutmainah, alawamah, dan supiah. semua harus dikenalikan oleh pancer, yaitu elemen cahaya, ruh manusia. sekian sekilas info tambahan. [-O
Aryo: Kalo mengenai pengertian elemen Nafsu dan Sedulur Papat memang seperti itu pak, saya setuju karena sama dengan pengertian saya. Namun yang saya maksud tidak sesuai aqidah adalah diadakannya selamatan (bancakan) dengan maksud agar sedulur papat tersebut tetap akrab dan melakukan 'penyelamatan' pada pancernya. Sejauh yang saya tau, meminta tolong kepada selain Alloh itu tidak sesuai aqidah. Benar demikian pak?
Balas Komentar Iniagar kita tetap dekat dgn sedulur papat kita, dpt dng cara mengirimkan al-fateha setiap hbs sholat. hal ini yg saya lakukan, yg jg secara kebetulan saya lahir terbungkus plasenta/ kulit ari2. terkadang jg kita bisa komunikasi secara lsg dgn mereka....... coba saja dgn cara tersebut
Balas Komentar Inikeliatannya undangan makan2 terselubung nih...
Balas Komentar Inilha Anda sendiri menulis peringatan weton untuk menghormati sedulur. setahu saya bukan untuk memohon pertolongan, tapi ucapan syukur atas nikmat sedulur papat. dengan harapan supaya turut mejaga. btw, minta tolong orang lain apa tidak sesuai aqidah juga?
Aryo:
Balas Komentar IniHmm, jadi gitu ya persepsinya, kayaknya kalimat pengantar saya yang kurang tepat kalo gitu, hihihi.
Iya, selamatan untuk memperingati dan menghormati sedulur papat, itu adalah konsep awalnya. Namun dalam pelaksanaannya, setau saya tidaklah demikian, karena seakan-akan permintaan tolong itu ditujukan pada sedulur papat itu sendiri.
Minta tolong pada orang lain sih emang wajar, tapi bukankah sedulur papat bukan orang? itu hanya konsep yang disejajarkan dengan 4 elemen Nafsu (totalnya setau saya ada 7 elemen Nafsu), dan setelah Islam masuk pulau Jawa, bahkan oleh aliran sufi tertentu disejajarkan dengan 4 malaikat (dari total 9 malaikat).
Analoginya begini, menyambangi (ziarah) makam walisongo sebagai bentuk penghormatan adalah bagus. Tapi kalo sampai untuk meminta pertolongan, apakah masih sesuai aqidah?
Kalo bagi Anda meminta tolong pada makam itu (atau pada walinya), Anda anggap ok saja, ya pembahasan selesai karena tidak bakal nyambung, hehehe.
Mo nambahin
tentang "bancakan" pada hari weton untuk sedulur2 alus kita setahu saya itu merupakan sebagian dari beramal kepada sesama,yang di agama islam menjadi rukun islam.setahu saya beramal itukan luas jadi gak dijelaskan kepada siapa bisa juga kepada yang kelihatan ato kepada yang alus2,itu dari yang saya tahu
NB:
Balas Komentar IniKlo ada yang yang lebih baek ulasan ato kritikan monggo...
wah kang, aku masih belum begitu paham masalah ini. tapi dah sering kumpul2 sama mereka2 yang paham hal ini. malah setiap malem suro mesti gabung melekan sama mereka. yah cuman ikut makan-makan ajah...
Balas Komentar Inibtw laku opo suro iki?
:D
ya ya ya... setahu saya juga begitu. seperti orang yang rame-rame ngambil kotoran "kyai" slamet... esensinya gak tahu, tapi kok ya tidak ada yang memberi tahu, ya? :-@
Aryo:
Balas Komentar Inientahlah pak, apa tidak ada yang memberi tahu, atau banyak yang gak mau tahu, atau juga gak berusaha mencari tahu, hehehe
Pusink amirrr...
Emang yang dibahas sebenernya apa siy... :D
Aku juga pernah nyaris mati, Oom. Udah ada feeling seminggu sebelumnya. Alhamdulillah nggak apa-apa ;)
Aryo:
Balas Komentar IniBeneran baru nyaris? coba lihat kakimu, nempel ke tanah gak? pasti tidak kan?
menurut saya ajaran tentang sedulur papat itu dah merupakan ajaran ma'rifat tingkat 13.
dimana dalam islam ada tahapan2nya aqidah,syariat, toriqot baru ma'rifat.
sebab dulu saya pernah dimarahi oleh seorang sesepuh waktu saya mengucapkan kata kakang kawah adi ari-ari dulur papat lima pancer waktu puasa weton dan berharap ketemu dengan guru sejati.karena beliau pikir saya belum waktunya, n takut klo saya salah arti(minta selain allah).kabeh ono titi mongsone.
untuk masalah ziarah kubur memang banyak orang yang salah arti "meminta ke orang mati ato kuburan".sebenernya tujuan orang berziarah kubur itu hanya mendoakan supaya yang meninggal dunia itu diberi ampunan oleh allah swt. dan jika kita berdoa dengan ikhlas diterima oleh allah swt balesannya kita mendapat sebagian ilmu dari orang yang sudah meninggal.
cm sekarang pertanyaannya sudahkah kita berdoa/or beribadah dengan ikhlas???bukan karena kewajiban atopun mengharap balesan
maap terlalu banyak klo salah mohon di koreksi.
regards
rendra
Balas Komentar Ini(seorang yang sedang belajar menemukan jati diri)
kl mnrt saya sedulur papat limo pancer tu adalah istilah dlm bahasa jawa. bg saya lebih nyaman dengan menggunakan istilah sahabat 4 yg dlm agamanya lebih dikenal dengan malaikat yang melindungi kita yg mana yg ke5 nya itu adalah diri kita sendiri. dan kajian mengenai hal ini menurut saya lebih mengutamakan untuk perbaekan diri kita agar kita bs menjadi pribadi yg sempurna di sisiNYA.
Balas Komentar Inimohon maaf kl da yg salah krna saya jg baru belajar.
kl da nasehat n kajian ttg hal ini mohon berbagi.
terima kasih
marmati, kakang kawah, adhi ari-ari karo rahsa y,,,
sakngertiku y kang,,, iki ngendikane eyang'ku,,,
jeneng sedulur papat kuwi, yaiku marmati nganti rahsa dijupuk soko proses piye dhewe iso lair,,,
marmati,,,ibu'ne dhewe ki toh nyowo,ben dhewe iso lair,,,
kakang kawah ki,,,ketuban sing pecah, sakdurunge dhewe lair,,,
adhi ari-ari, kuwi dhewe lair ono ari-ari, yg merupakan sumber pasokan nutrisi ketika kita di dalam perut ibu,,,,
sedangkan rahsa kuwi,,,sing jeneng'e wong nglairke kan jelas metu getih'e to,,,
sedulur papat dhewe kuwi mau duwe sifat dhewe", ono sing apik, ono sing elek,,,
dhewe,,,sing kasebut PANCER, posisine ono ning tengah,,,sedulur papat'e dheweki bakal nurut karo dhewe,tergantung dhewe apik opo elek,,,
yen apik,, sedulur papat kuwi yo bakal melu apik,,, yen elek y bakal elek,,,
tapi sing jeneng'e ketemu sedulur papat kuwi jarene medeni kang,,,
yen dhewe sering puasa weton, iso ketemu
sedulur papat'e dhewe, medenine ki yen dhewe ketemu sedulur papat'e dhewe,dhewe bakal ndelok awak'e dhewe sing paling alim nganti paling bejat,,
Aryo: nggih kang, matur nuwun tambahan infone
Balas Komentar Inihehe final destination..
sering banget kayak gini, tapi semakin dewasa, malah jarang "selametnnya" munkgin karena udah banyak dosa kali yah!..
banyak2 baca al ikhlas aja deh eikeh hehe!!
Aryo:
Balas Komentar Iniyup, minta bantuan langsung pada yang membuat dunia
kang walang kekek..
yen ketemu karo sedulur papat ki yo durung nate,
tapi yeng ngoco karo awake dhewe kuwi yo pancen medeni tenan je..
Lha wong seng apek2 kuwi jarang katon, tapi yang jelek2 malah rakaru-karuan
yen dipikir2 gendruwo kuwi awake dhewe, memedi kuwi yo awake dewe je.
kadang yen pak lek ngarani aku setan kuwi aku malah pecengisan... lha kon kepiye maneh...
Balas Komentar Ini>:)
rendra husni wrote :
"menurut saya ajaran tentang sedulur papat itu dah merupakan ajaran ma'rifat tingkat 13.
dimana dalam islam ada tahapan2nya aqidah,syariat, toriqot baru ma'rifat."
Saya sependapat dengan poin bung rendra diatas. Dari beberapa diskusi yang saya ikuti serta tanya ke "om google", konsep sadulur papat limo pancer itu merupakan olah budi dari nenek moyang kita untuk menjelaskan hubungan manusia dengan sang pencipta.
Terlepas dari kita mempercayainya atau tidak, mungkin yang bisa kita ambil adalah nilai luhur yang terkandung dalam konsep tersebut.
Nilai-nilai dalam Al-Qur'an pun banyak yang berupa perumpamaan dan kiasan. Begitu pula, nenek moyang kita berusaha meninggalkan warisan berharganya dengan cara yang sama.
Bukan bermaksud promosi, saya sudah berusaha mendokumentasikan kajian ilmiah (menurut saya)warisan tersebut melalui blog saya.
Matur nuwun, atas waktu dan tempat untuk ikut nimbrung disini.
Aryo:
Sami-sami mas, suwun udah mau berbagi :)
Balas Komentar Ini
Di sini, ari-ari dibakar di rumah sakit. Artinya, para bayi nggak ada yang jaga, dong? :-?
Aryo: yang dibakar kan fisiknya Jo, sedangkan yang dimaksudkan itu adalah 'spirit'nya. kalo di Jawa, biasanya dikuburkan, ada juga yang digantung di pojok rumah.
Balas Komentar IniHm..mung numpang atur lan andum slamet...
Gajah,macan,nogo,lan kethek..
Tulung dpahami...
Aturaken sembah nuwun.
Aryo:
Balas Komentar Inilha kok ndak sekalian dijelasne toh Ki?
penasaran iki
saya sendiri sudah membuktikan sarana meminta bantuan "sedulur papat " . waktu smu dulu diajari bapak saya. ternyata ada manfaatnya.
matur nuwun.
Balas Komentar IniSaya hanya pingin tanya ke Mas edy, "Gimana caranya?"
Balas Komentar IniAssalamu'alaikum ......
Balas Komentar IniSaya memang pernah belajar memahami tentang kakang kawah adi ari-ari namun hanya sedikit yang saya pahami. Kakang kawah itu adalah ketuban menjelang kelahiran sang bayi, lalu setelah sang bayi lahir baru keluarlah ari-ari, itulah yang dalam paham pengajian saya adalah qorin yakni sebangsa jin. Nah...kalau dimasa hidup kita banyak berbuat baik, maka qorin kita tersebut insya Allah baik juga keadaannya. Namun jika semasa hidup kita banyak berbuat kejahatan, kemungkinan qorin kita jg akan tidak baik keadaannya, itulah yang sering kita sebut penampakan dari orang yg suah mati.
Dalam diri saya itu tidak bertentangan. Tentang sedulur papat, menurut paham pengajian saya itu adalah empat unsur didalam diri kita, yaitu api, air, angin dan tanah. Jika saya uraikan disini mungkin akan panjang. Namun kita harus benar2 bisa memahami untuk tidak bergantung kepada selain Allah. Seperti yg dialami saudara edy. saya tidak menyalahkan sdr edy namun ingatlah... mutlak...jiwa kita berada dlm genggamannNYa. Jika ada yg berminat mengomentari tulisan saya ini, silahkan dgn senang hati akan saya jadikan sebagai bahan masukan saya. Wassalam.... :D/ :)>-
Assalamu'alaikum......
Sampurasun....nepangkeun salira ti tanah pajajaran hoyong masihan sakedik komentar kanggo kang Tutur Adi Suwito,hampunten sateuacana.
Kalo yang anda maksud simbolis(fisik) dari bentuk ketuban,ari2,darah itu yg disebut dengan 'Pangiring Budak' yg mengiringi manusia pd saat lahir secara fisik.
Mohon maaf,kalo qorin itu berasal dari bahasa arab yg artinya 'pendamping' bis 'jin','malaikat' ato pun 'manusia'dalam bnetuk istri ato suami.
mengenai unsur 'air,tanah,api dan udara' adalah unsur dasar atau elemen.
Ingatkah kang kalo JIN itu diciptakan dari "API"?
Kalo anda hanya berfikir bahwa qorin itu sebangsa JIN artinya unsur pendamping yg dominan bagi anda adalah 'API' dan anda akan cenderung emosional atau penuh dengan 'NAFSU AMARAH'.
Namun Qorin pun bisa sebangsa MALAIKAT yg ALLAH ciptakan dari NUR atau CAHAYA.
Tapi bukankah kita adalah manusia,makhluk yg paling sempurna sehingga sangat pantas dan adil_Nya Allah SWT memberi kita QORIN seorang WANITA yang kita jadikan istri???
Namun,kalo anda bisa menelaah tentang shirah Rasulullah SAW,anda pun akan menemui juga yg namanya sedulur papat kelima panceur,yaitu ;
empat Sahabat Rasulullah SAW,dan sebagi pancernya adalah Rasulullah SAW sendiri.
itu yg biasa diajarkan pada beberapa ahli thoriqat sehingga diajarkan secara turun temurun tentang hadiah kepada Rasulullah dan para sahabatnya.
Api ,air ,tanah dan udara pun begitu adalah sedulur papatnya manusia karena elemen manusia dibuat dari TAnah,api,air,angin/udara dan ruh (Bukan Jiwa) kita adalah pancernya.
Mengenai doa mas Edy yg pernah dikabulkan,adalah sebenarnya hal yg biasa.
Karena,jika manusia memahami dirinya dengan sedalam-dalamnya,maka dia akan lebih memahami siapa yang menciptakannya.
Istilah bahasa sederhananya begini:
mr.x berdoa dan meminta pada Allah setiap waktu tp tak pernah dikabulkan
Mt.Y berdoa hanya sekali tapi langsung diijabah.
Yang membedakan adalah;mr.x kenal dengan Allah hanya sebatas namaNya saja tanpa memahami(ma'rifatullah) karena dia dikenalkan dari orang tua atau ustadnya saja dan hanya mereka-reka saja.
Sedangkan Mr.Y dia sudah kenal,faham dan ma'rifat denganNYA.
Imam Ali Ra pernah berkata "Barangsiapa mengenal dirinya,maka sesungguhnya dia telah mengenal Rabbnya"
Artinya;Mr.Y adalah orang yg tidak kenal pada dirinya alias TIDAK TAU DIRI.
Memahami Islam bukan sekedar membaca mushaf alquran edisi Mushaf Usmaniy saja seperti yg sekarang beredar , banyak Alquran yg ada didepan mata kita tapi kita pura2 buta untuk melihatnya.
Alquran adalah Hudan(petunjuk dalam bentuk tulisan/mushaf),bayyinati minal Huda(penjelasan dari petunjuk bisa berupa peraturan pelaksanaan atau pun ayat2 nyata dialam semesta , dan furqon(Pembeda/yg memisahkan).
Wallahu 'alam bishowab,
Mugi tambihan iyeu sing katampi,nyuhunkeun dihampunteun dina sagala kakirangana.
wassalamu'alaikum
Balas Komentar IniSedikit nimbrung nich...
Cobalah amalkan "Pembuka hubungan baik" lagi pada
kakang kawah adi ari-ari yang mungkin telah sekian
waktu kita biarkan seakan kita tak kenal. Adapun
caranya ( ini versi yang aku pelajari ) :
Baca ayat 5 yaitu:
- Audzubillahiminasysyaithonirrojim
- Bismillahirrohmanirrohim
- Asyhadu anlla ilaha ilallah,wa asyhadu anna muhammadan rosululloh
- Innalillahi wa inna ilaihi roji'un
- La haula wala quwata illa billahi aliyyil adzim
Ayat 5 itu dibaca 21 kali tanpa salah selama 7 hari ( lewat jam 12 malam ) sambil menghadap timur
tanpa alas kaki dialam terbuka ( tanpa atap/ langsung langit ). Jika salah baca sudah sampai malam terakhir ya harus di ulang sampai bener.
Setelah itu lakukan semadi sesuai yang anda bisa
( minta tanda-tangan, minta warna, minta air,dll;
sekalian cobalah tenaga dalam ). Insya Allah pasti
akan terlihat ada hasilnya.
Setelah lulus, jadikan ayat lima tersebut amalan
dzikir tiap hari....terserah mau baca berapa kali.
Tentang ziarah ke makam wali....jika anda meyakini
para wali songo itu adalah para syahidin, maka ada
pertanyaan: "Apakah para syuhada yang gugur itu benar-benar mati???", ingatkah anda bahwa syuhada
itu termasuk sekelompok makhluk mulia yang istilahnya tidak perlu syafaat baginya,tetapi malah syuhada itu bisa memberikan syafaat. Bila opini saya ini benar; Insya Allah bisa di"wejawantahkan" dengan proses ziarah ke makam wali. Sebagaimana ayat "mutasyabihat" yang orang-
orang banyak mentafsirkan.
Satu hal yang pasti "kebenaran ada ditangan Allah
SWT, dan hakekat hidup...baik atau jelek amalan
kita,diterima atau tidak...tergantung pada Allah
mau terima atau tidaknya" maka kita perlu berpengharapan yang baik kepada Allah.
Maturnuwun...
Aryo: Wew, panjang banget :D
Balas Komentar IniUraian yang menarik, makasih mas Bono.
Aku malah lagi ngerti saiki,dul!!! [-X
Balas Komentar IniAnakku 2,wektu puput puser,loro2xne tak emplok kabeh,piye menurut kalian?
Balas Komentar IniAnakku 2,wektu puput puser,loro2xne tak emplok kabeh,piye menurut kalian?
Balas Komentar Iniwong nTul, kowe omong opo.....?
Balas Komentar Inisalam kenal Wong Bantul...
Balas Komentar IniCeritanya sama dengan aku dan seluruh saudaraku,
dimana semuanya sewaktu puput, di-emplok semua
sama bapak.(skrg sudah almarhum )
Ibuku memberitahu: " makanya jika anak-anak ibu
sakit, bapaklah yang berperan sebagai dokter yang
mujarab ". Entah itu suatu karomah atau apa yang
jelas memang begitulah, jika kami sakit, bapaklah
dokter specialnya; entah itu krokot, alang-alang,
kencur,jahe,sere...;bapaklah yang membuat ramuan
untuk obat kita bila sakit.
Maka gak aneh bila kita mempelajari ilmu kejawen,
disamping kita memohon syafaat pada rosululloh SAW,kita juga berniat " memohon syafaat bapak dan ibu".
Mungkin itu bisa jadi bahan pertimbangan/masukkan.
apakah ada yang lain???
alhamdulillaah...
Balas Komentar Iniwahh.......................................hhhhhhh.
o-> kalo aku anak ke limoo
sedulurku puapat bozz..............................
Aryo:
nah, cocok :P
Balas Komentar Ini
he.he.., konsep sedulur papat limo pancer sebenarnya bisa disikapi tanpa harus mencernanya secara mistis. karena menurut saya, secara konsep ini tidak jauh beda dengan konsep orang2 barat dengan plematis,melankolis, kolaris dan sanguin-nya. yang sebenarnya memang sangat logis...
Balas Komentar Inithx
saya mau tanya, kepada siapa saja yang punya kelebihan, terutama ttg sedulur papat.
yang pertama
nafsu di mana letaknya dan apa fungsinya.
kedua
sukma dimana letaknya dan apa fungsinya.
ketiga
amarah dimana letak dan apa fungsinya.
kalo yg ke 4 saya udah ngerti. tolong ya pak, kata org saya masih terlalu muda.
Balas Komentar Inisoalnya saya baru berumur 23 tahun
Mas, Nafsu basicly ada 4. Sudah dijelaskan di atas. Amarah lungguhe ada dalam darah kita. Sukma lungguh ada dalam "singgasana" tubuh kita.
Balas Komentar Ini>:) =:) **== :@) o-+ 8-X
Balas Komentar Inimaaf sebelumnya bukan itu maksud ari-ari kita dapat bertemu mereka.kita mampu memanggil mereka dan jika kita dekat dengan mereka maka jika mau mendapat musibah,kesenangan,bahkan kematian mereka akan memberi tahu kita.mereka mempunyai warna.merah,kuning,hijau,hitam,satu lagi kita sebut dia pancer putih dialah yang akan menjemput kita ketika kita akan mati dialah malaikat maut untuk kita.untuk bertemu mereka sholat malamlah dimulai dari hari kelahiranmu.jika kita tau ari-ari maka kita pasti tau doa untuk bertemu mereka
Balas Komentar Iniklonuwun urun rembug..bab kakang kawah adi ariari,sing penting piye carane nemoni..ben podo ngrasakke..klebu aku dewe..suwun
Balas Komentar Inibener mas sing penting yo carannya, klo sepengetahuanku hrs da ygbimnbing krn sngt berbahaya. na yg binmbing jg hrs org yg bener2 sdh pernah bertemu dan bercakap dgn saudara yg di maksud. na truz gmn
Balas Komentar IniIlahi anta maqshudi waridhoka mathlubi
Balas Komentar Iniwa ufawwidhu amri ilallah
Aq cma mau nanya
Balas Komentar Iniklo bca ayat kursi apa iya dari
"wailaihukum illahu wahid.......lailahailallah huwarahmanurrahim"
tolong d jelaskan ya mas....
Aq cma mau nanya
Balas Komentar Iniklo bca ayat kursi apa iya dari
"wailaihukum illahu wahid.......lailahailallah huwarahmanurrahim"
tolong d jelaskan ya mas....
Aq cma mau nanya
Balas Komentar Iniklo bca ayat kursi apa iya dari
"wailaihukum illahu wahid.......lailahailallah huwarahmanurrahim"
tolong d jelaskan ya mas....
kakang kawah, adi ari-ari, getih & tali puser.
semua menjaga kita saat masih dalam kandungan ibu dan dengan suka rela mengorbankan diri ketika kita lahir. Namun tetap terus menjaga kita di setiap langkah, meski seringnya kita melupakan keberadaan mereka.
terima kasih atas tulisannya mas, menarik sekali untuk terus menggali budaya sendiri :)
Balas Komentar IniUmz ... Assalamu'alaikum!!
maaF mas .... klo boeh saya tanya !!
Tolong jelasin apa itu kakang kawah adi ari ari...
dan bagai mana peran meraka!!
Oyah ... bagai mana cara kita bisa tau, melihat, atau mendengar mereka.
Trimakasih!!
Balas Komentar IniCari sendiri, dah banyak wong pada merasa tahu lantas nulis internet. Tapi jangan salahkan yang nulis kalo sampeyan jadi pusing. Soalnya ngalor-ngidul ndak karuan. Mana ada ajaran kejawen yang udah lebihdari 6000 tahun kenal bahasa yang dipakai ajaran islam yang baru 1500 tahun yang lau, tambah muyeg lagi plus prilaku ritual hindhu yang nyampur didalamnya, makin komplit buat bingung. Ajaran tulennya pasti terpisah dan tak mungkin campur aduk seperti yang pahami para praktisi saat ini.
Balas Komentar IniMaaf sebelumnya.
Thank's
kula nuwun para lenggah ,,,, kawula badhe paring atur sekedik menawi dikeparengaken .
kita mempunyai hidup yg berbeda beda ... dalam hal sedulur papat 5 pancer , mungkin kita baru bisa menemukannya /merasakannya setelah bisa menahan segala nafsu yang ada pada diri kita. makanya dalam laku pun pasti setiap orang pasti berbeda .
yang sama bentuknya saja .
matur sembah nuwun .... monggo mas...
Balas Komentar Iniah semua pada orng bingung ga ada yang tahu bener, paling cuma katanya doang, trus buat pamer. Tolong klo ada yang bener ngerti kasih tau... [-X
Balas Komentar IniMengendalikan Sedulur Papat, lebih penting daripada mempermasalahkan konsepnya. Dia berkata-kata dengan bahasanya sendiri. Persoalannya adalah kita tidak mengerti dengan bahasanya. Bahasa planet he,he,hee..
Balas Komentar Inipodo bingung'e...podo gak ngertine...podo metentenge..podo bongkone.......
Balas Komentar Inikabeh bakale bongko... dadi kabeh asline ora ngerti...
Balas Komentar Inipodo bingunge..podo bongkone..podo penak'e..podo mrongoz'e..podo mecuthat untune..podo error'e..
Balas Komentar Inipodo korslet'e..podo modar'o cocot'te..wkwkwk
sing komen ngene iki biasane korslet utek-e, xixixi
Balas Komentar IniJebule ilmune podo.aq malah tambah ngrti mas,matur nuwun
Balas Komentar Inisaya lahir terbungkus dan terlilit ari-ari.
sampai sekarang bungkusnya masih ada.
percaya atau tidak saya beberapa kali mengalami kecelakaan dan selalu merasa ada yg menolong, seperti halnya ketika hampir terjatuh dari bis, saya seperti ada yg mendorong kedalah dgn begitu kuatnya sehingga masuk ke dalam bis, padahal apabila saat itu saya terjatuh opasti akan lsg meninggal, karna akan terkena kawat2 beton pembatas di jalan.
ada juga ketika kecelakaan motor, saya seperti melayang dan tdk sadakkan diri, seperti ada yg menggendong, padahal motor saya sudah terbang jauh dari jhadapan saya.
dasn ada jg beberapa kali saya menwemui orng pintar, mereka mengatakan bahwa saya kembar ghoib.
yg satunya selalu melindungin saya bila mengalami bahaya yg mengancam.
ingin saya rasanya dapat berjumpa dgn saudara ghoib saya tersebut.
Balas Komentar Inimohon bantuan petunjuk dr saudara2 dsekalian,
trims
wasalam
tidur lah setelah malam temani saudara mu karna saudara kita tidak tidur puasalah sebelum malam weton mu dulur selama 24 jam mulai jam oo sampai jam 00 ulangi menurut weton misal selasa 3kali selama 3 minggu 3 kali selasa puasa melek 24 jam malam weton
Balas Komentar Inisirulah, sifatulah , wujud allah, dzat sifat asmaku kang mawujud jeneng . . . .(nama anda)
Balas Komentar Inisedulur papat aku njaluk dayaku kepengen weruh budidayamu budekno jiwo rogo ku
nyuwun sewu Kang mas.sedulur 4,miturut pemahamanku yo iku.Datullah,Nurullah,sirlulah,lan sipatulah,sing duwe panggonan etan,kidul,kulon,Lor lan duweniwarno putih,kuning,abang,ireng,yo ugo sifat sing bedo-bedo
Balas Komentar Ini.matur suwun.
wah mantap asli mana nih bro ? itu mantra ya ?
Balas Komentar Inikalau begitu jangan minta tolong orang lain ya?
gak boleh
.jangan minta kuda narik delman ya,ataupun ditunggangi.kerbau/sapi untuk membajak sawah.kepada binatang bahkan anda memaksa menyuruh.dan jangan diberi makan ya itu juga semacam sesaji lho.
Balas Komentar Inimakasih atas penjelasan2nya,,,
Balas Komentar IniAssalammualaikum wr.wb
ijin nyimak kang lan ngamalaken ingin sekali mengenali saudaraku gaib untuk membantu membuka pintu rejekiku
Balas Komentar Inisalam puji rahayu
Balas Komentar Iniijin nyimak kang
Nambahin masalah "minta tolong selain Allah = syirik.."
Balas Komentar IniMenurut saya harus dipahami Garis Organisasi Alam semesta Dulu .yaitu antar Mahluk dan antar mahluk dg Tuhan..
Ilustrasinya..Kita salah satu pegawai di satu perusahaan..(bag keuangan)... Trus Allah adalah Pemilik Perusahaan..,
Ketika kita ke Bank minta tolong ke Satpam sesama pegawai untuk mengawal kita...itu bukan syirik Mas...karena Kita tetap meyakini sama2 bahwa Pemilik Perusahaan adalah Allah...Kita Bekerjasama Tolong menolong sesama Pegawai(Sesama Mahluk) Demi menjalankan Tugas dari Pemilik Perusahaan..
Sabda Nabi...Barang Siapa mengenal Dirinya...Maka akan mengenal Tuhannya...ini merupakan bahasa Himbauan utk mempelajari siapa diri Kita dan terdiri dari apa saja..seperti yg sdh di jelaskan dlm Sedulur Papat Limo Pancer.. Trus mslh ke makam..sy berpendapat bahwa yg meninggal jasadnya saja..yg Lainnya tetap Abadi...jd kalau Berhub dg Orang meninggal itu Bukan Fisik ketemu Fisik...tetapi Jiwa ketemu Jiwa atau Roh ketemu Roh..Kalau ketemu Fisik..kan sdh jadi Tanah...Mhn Maaf kalau ada Salah...swn
wis podho bingung kabeh khan?.... lha nek ora bingung yo ora mungkin ketemu.... mulo podo sianu bingungo ben iso cepet ketemune..... ngelmu = angel ketemune, wis yakini wae yen ono ghoib sing terus ngancani, ngawasi, nulung, lan nuntun diri kito kabeh.... nek ora percoyo ono sing ghoib berarti ora duwe agomo.... wong agomo iku dasare ghoib lan yakin ....hehehehe.... timbang mingkem,,, nuwun...
Balas Komentar IniRAHAYU,.mungkin sebagai tambahan aja sedulur papat limo pancer itu kalau tidak salah...Sedulur Papat yaitu:Sukmo,Jiwo,Rogo,Ndunyo...Limo Pancer yaitu:Lemah,Banyu,Angin,Geni,Matahari...
Balas Komentar IniMugi Sami RAHAYU
salam alaikum salam
Balas Komentar IniPoro winasis ,,, lek uwis iso ngelmu sedulur papat limo pancer,,, utowo maleh sekti mondro guno... Lha rakyo malah ora karu karuan.
Misale : dungone mandi, opo penjaluk e keturutan, lek wong kui dungo njaluk saben uwong siji sijine di wenehi emas sak ton,,, gek sak dek sak nyat di kabulne,,,,,rak yo malah blaen..
misale meneh : jare bakul obat ...jenis sing di dol dewek e iso nggo nambani komplit sekabehe penyakit........ Lek uwong sehat terus,,,, lha kapan matine..
Mergo nganggo ngelmu opo wae,,,, endinge mati kabeh
Kagem piyantun engkang sampun sekti mondroguno, monggo tansah nindak aken kesaenan
Wa alaikum salam
Assalamu 'alaikum. Wah, saya suka dengan ulasan penulis nih. Ulasannya berupaya meluruskan pemahaman aqidah dengan gaya bahasa dan realita yang masih melekat dibenak umat islam saat ini, semoga terus menambah keilmuan agama islamnya sehingga tujuan pencerahan bisa terwujud. Mendidik dan mengembalikan manusia menjadi manusia seutuhnya yaitu hamba Allah, SWT. Salam kenal buat mas mahesa jenar,,,
Balas Komentar Inikesimpulane.orang.hidup.ada.yg.membuat.hidup.jalanilah.apa.yg.sedang.dijalankan.oleh.yang.maha.hidup.dikasih.harus.berterimakasih.diperintah.harus.menjalani.perintah..dari.jutaan.petunjuk.dan.ajaran.yg.terakhir.yg.wajib.dijalani.adalah...ajaran.kanjeng.rosul.muhamad.saw.dan.qur'an.hadisnya.
Balas Komentar IniSaya juga pernah diajarkan puasa selain puasa senin kemis, yaitu puasa weton(hari kelahiran), karna keluargaku juga kejawen, amalan apa saja Pak yg dilakukan dalam puasa itu untuk lebih mengenal diri sejati, mau tanya orangtua tapi sudah tiada.
Balas Komentar IniMohon dibalas dengan sangat ya Pak.
Trimaksih.
Saya juga pernah diajarkan puasa selain puasa senin kemis, yaitu puasa weton(hari kelahiran), karna keluargaku juga kejawen, amalan apa saja Pak yg dilakukan dalam puasa itu untuk lebih mengenal diri sejati, mau tanya orangtua tapi sudah tiada.
Balas Komentar IniMohon dibalas dengan sangat ya Pak.
Trimaksih.