Hal-hal Yang Mengganggu Programmer
Berikut ini hanya catatan kecil, yang mungkin lebih bisa dirasakan oleh mereka sesama programmer, terutama programmer yang menjadi amunisi sebuah perusahaan. Bukan yang freelancer atau yang berdiri sendiri.
1. Kebanyakan Interupsi
Saat sedang coding, penggunaan kedua otak kanan dan otak kiri benar-benar dioptimalkan. Berimajinasi dan berlogika.
Sejak awal coding banyak hal yang diingat, disimpan, direncanakan, dikira-kira, disiasati, menyusun secara dinamis flowchart program di otak (selain yang di kertas, kalau ada).
Seandainya di tengah proses coding ada interupsi dari menejer, bos, pacar, teman sebelah meja, bakso lewat, whatever, yang membutuhkan menghandle hal lain, maka nanti saat memulai coding programmer harus mulai menyusun lagi dan mengingat-ingat apa yang tadi telah tersusun. Repot.
Hal ini yang jarang diketahui oleh pihak lain. Kebanyakan menganggap coding itu seperti tukang bangunan yang menyusun batu bata (meskipun aku belum pernah jadi tukang batu), yang bisa dilanjutkan kapan saja dengan mudah. Mereka dengan mudah mengatakan 'pak, bisa kesini sebentar?', menyuruh melakukan hal yang lain, dan berharap saat kembali ke meja kita dapat kembali ke state yang tadi. Angel bos.
2. Rencana tidak Terencana
Develop program memang harus dinamis, mampu mengakomodasi perubahan kebutuhan. Namun jika perubahan sangat mendasar dilakukan saat finishing, bisa-bisa merombak banyak hal, bahkan membuat apa yang telah dikerjakan sebelumnya menjadi sia-sia.
Ya, itu adalah masalah bagaimana menyusun struktur program yang baik sehingga mudah untuk diubah-ubah.
Namun yang dibahas adalah betapa jika si menejer tidak merancang kebutuhannya dengan baik, dan menganggap bahwa perubahan itu mudah dilakukan, serta merasa tidak apa-apa kalau pekerjaan sebelumnya menjadi terbuang sia-sia.
3. Menejer tidak memahami dunia coding
Ya ya, menejer tugasnya adalah memenej proses, tidak harus berhadapan atau memahami hal teknis.
Namun jika menejer blank tentang dunia programming, ada kalanya mengeluarkan perintah untuk mengerjakan sesuatu yang mendekati mustahil. Bisa sih bisa, tapi kadang gak worth dengan hasil yang didapat. Saat mengerjakan hal yang kita tau aneh kayak gitu, perasaan biasanya tertekan. Huh.
Sebenernya masih ada hal-hal yang lain, namun harus memberi kesempatan yang lain untuk mengungkapkannya.
Ada 30 komentar
merasakan hal yang sama.... :(
Balas Komentar Iniiki bukan karna ikut-ikutan kan? *tendang balik ke sby*
Balas Komentar IniBaksoooooooo.....
Balas Komentar IniAh bo'ong, bawa cilok merah pedas gitu.
Balas Komentar Inipedas? alamat opname lagi!
Balas Komentar Ini:D
Ndak kok, lek ngombene legen :-"
Balas Komentar IniPodo mas...
Balas Komentar Inimang kalo lagi mod & enak2nya coding trus suruh ngerjain bagian laen, wah bete banget
giliran mo lanjutin coding lagi maleeesssss banget..:-S
*toss*
Balas Komentar IniAda lagi... cewek cakep lewat.. byuhhh buyar wis!! hi hi hi...
Balas Komentar IniHeh, mejaku itu ngadep jendela, dan aku di lantai 3. Kalo ada cewek cakep yang lewat, bisa dipastikan dia gak menginjak tanah. Brrr...
Balas Komentar IniJo, Kata-katamu menyentuh sekali, pasti dari lubuk hati terdalam *ngakak*
Balas Komentar IniItu namanya 'ngudo roso' *timpuk si botak*
Balas Komentar Iniuntung aku gak iso koding om... cobak o iso.. buyar tambahan.. wkakwkakwkakwkakwkakwkwa
Balas Komentar Inisoale nek onok cewek lewat.. gak mungkin mbalek.. mesti kecantol.. kwakwakkwkakwakwka
Kecantol opoan Jay? Buktine sing nyantol tekan saiki isek Samsi karo Koreng ngono :P
Balas Komentar Iniijin nge-print, mau ditempel di depan pintu ruang kerja hehe
Balas Komentar IniDipersilakan :)
Balas Komentar Iniwah betul banget tuch mas.....pernah ngrasain ga enak banget pokokny...waktu serius-seriusnya malah disuruh ngerjain lainnya.....he...he... :D
Balas Komentar IniSebenernya sih gpp, asal yang nyuruh itu tau resikonya, jadi biar lebih 'hemat' panggilan. Atau kirim ordernya via email, biar programmer gak usah beranjak dari situ (atau bisa memproses perintahnya nanti saja).
Balas Komentar Iniprasaan baru liat artikel ini di http://vb-edan.blogspot.com/2008/11/kondisi-yang-mengangu-programmer.html :D
Balas Komentar IniBwahahaha, kebiasaan jelek nih, dia sama sekali ndak menyebutkan sumbernya. Gpp sih, hanya gak bagus secara etika publishing.
Balas Komentar Inihidup programmer !!!
Balas Komentar Inisaya admin dari blog vb-edan.blogspot. meminta maaf dari admin blog ini karena saya memposting isi blog ini dengan tidak mencantumkan alamat blog ini . isi dari blog ini yang saya posting d blog saya , akan saya perbaruhi dengan mencantumkan alamt blog ini. terima kasih
Balas Komentar Ini:D great. berbuat baik itu baik dan membutuhkan effort yang baik, tetapi berani mengakui kesalahan itu butuh effort lebih baik, apalagi memperbaiki kesalahan, sangat lebih baik lagi. salut =D>
*omonganku agak belibet jadinya* ;))
Balas Komentar Iniwah untungnya saya programmer freelancer. trims artikelnya
Balas Komentar IniHalo Mas Aryo,
Balas Komentar Iniminta ijin sedot sebagian paragraf. thanks sebelumnya
Thats right
Balas Komentar IniCerita pribadi juga sih,
Ketambahan kalo Spec yang di terima dari SE sama yang dimauin Customer ternyata beda, Boleh jadi dari Customer sendiri belum Solid Spec-nya atau SE kita yang kelewat imaginasi, :( Fuihhhh...
Numpang Banner mas.
Balas Komentar IniAkses site kita di Boyolali.Net,
Silakan Click Banner ini.
Kita tunggu akses dan pendaftarannya disana yah.
That's right, brother! *halah* Aku ngimpi opo mambengi, kok iso nyasar nang blog iki. :D
Balas Komentar IniTips terhadap hal-hal yang mengganggu programer saat ada interup ...
Sebelum interup dikerjakan, terlebih dahulu ditulis dalam bentuk Remark, apa saja ide, algoritma maupun variabel yang akan dikerjakan. Sehingga pada waktu melanjutkan pengetikan coding, minimal tidak mengulang kembali imajinasi program yang akan dikerjakan.
Ngoten mawon sederek-sederek.
Balas Komentar Ini:-?
wah sama gan dg yg aq alami :(( hiks...hiks...apa memang spt itu dunia coding ya :((
Balas Komentar Ini